REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah masih kuatnya ketergantungan Indonesia pada banyak negara, Musyawarah Nasional (Munas) XI Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengangkat kembali pentingnya kemandirian bangsa. Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar menegaskan ulama, intelektual, dan cendekiawan memiliki tanggung jawab langsung untuk meneguhkan kemandirian politik, ekonomi, budaya, dan kesejahteraan rakyat.
Kiai Anwar mengatakan kemandirian bangsa tidak serta-merta menjadi tanggung jawab pemerintah dan negara. Tetapi juga harus ditanamkan dalam jiwa semua orang bahwa ulama, intelektual, dan cendekiawan harus merasa bertanggung jawab untuk membawa bangsa ini menjadi mandiri.
“Mandiri di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, mandiri di bidang budaya, dan mandiri dalam segalanya. Kalau itu sudah terjadi, baru itulah sebenar-benarnya merdeka,” kata Kiai Anwar dalam pembukaan Munas XI MUI di Ancol, Kamis (20/11/2025).
Ia menegaskan ulama perlu mengambil peran agar negara dan bangsa ini benar-benar menjadi negara mandiri. Karena memang dirasakan dan dilihat, Indonesia belum menjadi mandiri. Masih banyak ketergantungan Indonesia dalam banyak aspek terhadap negara lain.
Walaupun memang tidak bisa sebuah negara hidup sendirian tanpa hubungan dengan negara lain. Ekosistem semuanya menuntut agar sebuah negara tidak hidup sendirian.




