Selasa 24 Sep 2024 08:09 WIB

Pesona Masjid Seribu Tiang di Jambi

Ada begitu banyak tiang yang menyangga atap bangunan Masjid Agung al-Falah.

Masjid Agung al-Falah di Kota Jambi, Provinsi Jambi. Tempat ibadah ini dijuluki sebagai Masjid Seribu Tiang oleh masyarakat lokal
Foto:

Tanah tempat masjid itu berada dahulunya merupakan pusat kompleks Kerajaan Melayu Jambi, terutama pada masa pemerintahan Sultan Thaha Syaifuddin. Pada 1885, Belanda datang dan menguasai daerah itu sepenuhnya. Kompeni lantas mendirikan sebuah benteng pertahanan di atas lahan tersebut.

Sejak Indonesia merdeka, tanah itu difungsikan untuk kebutuhan militer. Barulah pada 1960-an, tokoh-tokoh masyarakat Jambi mewacanakan berdirinya sebuah masjid raya.

Setelah bermusyawarah, mereka menyepakati lokasi pembangunan tempat ibadah itu. Asrama TNI yang terlebih dahulu berdiri di sana kemudian dipindahkan. Di atas lahan yang kosong itu, dibangunlah Masjid Agung al-Falah.

Secara keseluruhan, kompleks peribadahan ini terletak di area seluas 2,7 hektare. Dari luas lahan tersebut, masjidnya dibangun dengan bentuk bujur sangkar berukuran 80x80 meter persegi. Total luas bangunannya mencapai 6.400 meter persegi. Kapasitasnya diperkirakan bisa menampung lebih dari 10 ribu orang jamaah.

Eloknya masjid ini juga dipercantik dengan berbagai ornamen. Di sisi bagian terbawah kubah dan berdekatan dengan tiang penyangga, terdapat hiasan kaligrafi berwarna kuning emas. Tulisan-tulisan indah itu dibuat mengitari seluruh bagian sisi terbawah kubah.

Semua yang tersaji di bagian mihrab ini merupakan pengayaan bentuk atau hasil renovasi dari masjid tersebut pada 2008. Terlepas dari ornamen yang menghiasi bagian interior, Masjid Agung al-Falah sesungguhnya ingin menjadikannya sebagai tempat yang terbuka kepada para jamaah.

photo
Foto udara suasana pagi di kawasan Masjid Agung Al-Falah atau Masjid Seribu Tiang dengan latar belakang Sungai Batanghari, Jambi. - (ANTARA/Wahdi Septiawan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement