Selasa 24 Sep 2024 09:51 WIB

Doa Rasulullah untuk Burung Merpati Makkah

Burung merpati menghormati Nabi SAW sehingga bersikap tenang saat beliau ada.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Jamaah haji berjalan melintasi kawanan  burung merpati di kota suci Makkah.
Foto: REUTERS/Ahmad Masood
Jamaah haji berjalan melintasi kawanan burung merpati di kota suci Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, Terdapat beberapa kisah dalam literatur Islam yang menceritakan bagaimana binatang mengenal Rasulullah SAW dengan cara yang luar biasa. Beberapa di antaranya melibatkan perilaku binatang yang berbeda ketika berada di hadapan beliau. 

Kisah-kisah itu menggambarkan hubungan spiritual antara Rasulullah SAW dan makhluk-makhluk ciptaan Allah, termasuk binatang, yang memperlihatkan keistimewaan serta kemuliaan beliau sebagai nabi terakhir.

Baca Juga

Ulama masyhur asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi (1878-1960 M) mengatakan, spesies binatang mengenal Nabi SAW dan meperlihatkan mukjizatnya. Menurut dia, hal ini banyak contohnya. Namun, Said Nursi hanya menyebutkan sebagian riwayat yang terkenal dan dianggap mutawatir maknawi atau dapat diterima oleh para ulama dan umat.

Said Nursi mengutip ibnu Wahab yang meriwayatkan bahwa burung merpati Makkah menaungi Nabi SAW saat Fathu Makkah. Maka, Nabi SAW mendoakan keberkahan untuk mereka.”

Aisyah RA meriwayatkan, “Kami memiliki burung yang sering datang ke rumah. Kalau Rasulullah SAW sedang di rumah, burung itu diam di tempatnya dan tidak ke mana-mana. Namun apabila Rasulullah SAW keluar rumah, ia datang dan pergi.” (HR Ahmad Ibnu Hambal). Artinya, burung merpati tersebut menghormati Nabi SAW sehingga bersikap tenang saat beliau ada.

photo
Burung merpati beterbangan dengan latar belakang Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, Kamis (27/6/2024). Masjid Nabawi menjadi salah satu tujuan kaum muslim untuk beribadah dan ziarah setelah melaksanakan rangkaian puncak ibadah haji di Makkah. - (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Ada juga peristiwa dimana burung merpati bertengger di atas mulut gua. Orang-orang Quraisy berkata, “Andaikan di dalam gua ada orang, tentu dua burung merpati ini tidak akan berada di depan pintunya.”  Nabi SAW mendengar pembicaraan mereka. Tidak lama sesudah itu mereka pergi. (HR Ahmad Ibnu Hambal) 

Nursi mengungkapkan peristiwa di gua yang dikenal luas sampai pada tingkat mutawatir maknawi. Yaitu bahwa saat Rasul SAW berlindung di gua bersama Abu Bakar untuk menghindari kejaran orang-orang Quraisy, Allah menyuruh dua burung merpati untuk bertengger di atas mulut gua. 

Dalam riwayat yang lain, laba-laba membuat jaring (sarang) menutupi pintu gua. (HR Ahmad Ibnu Hambal), sehingga ketika Ubay ibn Khalaf—salah seorang tokoh Quraisy yang tewas di tangan Rasul SAW di perang Badar—diminta oleh orang-orang Quraisy untuk masuk ke dalam gua, ia berkata, “Untuk apa? Di pintu gua terdapat sarang laba-laba. Kupikir ia sudah ada sebelum Muhammad dilahirkan". 

Said Nursi juga menjelaskan bahwa Imam Bukhari dan para imam hadis lain meriwayatkan, “Pada suatu malam penduduk Madinah dikejutkan dengan sebuah suara. Maka, mereka pergi menuju sumber suara itu. Namun di jalan mereka bertemu dengan Rasul SAW yang baru kembali. Beliau sudah lebih dulu menuju suara tersebut. “Tidak apa-apa,” ujar beliau. 

Beliau menceritakan kuda milik Abu Thalhah. Beliau berkata kepada Abu Thalhah, “Kudamu sangat hebat.” Tadinya ia berjalan lambat. Namun sejak malam itu kuda tersebut tidak terkejar. (HR. Ibnu Majah).

Dalam riwayat sahih disebutkan pula bahwa dalam sebuah perjalanan saat hendak shalat, Rasul SAW berkata kepada kudanya, “Barakallah. Jangan pergi kemana-mana sampai kami selesai shalat!” Beliau memosisikan kuda tersebut di depannya. Maka, kuda itupun tidak menggerakkan anggota badannya sampai beliau selesai shalat.

"Begitulah. Terdapat sangat banyak contoh seperti di atas. Kami hanya menyebutkan yang sudah dikenal saja. Karena itu, wahai manusia! Wahai yang tidak mengenal dan menaati Rasul SAW! Ambillah pelajaran! Binatang saja mengenal dan menaati Rasul SAW, maka berusahalah agar engkau tidak jatuh ke dalam posisi yang lebih rendah daripada binatang," jelas Nursi dalam buku "Kumpulan Mukjizat Nabi Muhammad SAW" halaman 257-262.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement