Senin 03 Apr 2023 19:00 WIB

Gubernur Khofifah Kagumi Arsitektur Bangunan Masjid Jami' Sumenep

Gubernur Khofifah berharap masjid Jami' Sumenep jadi sumber kearifan Islam

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Belum lama ini Khofifah meresmikan Masjid Jami' Sumenep.
Foto: Dokumen
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Belum lama ini Khofifah meresmikan Masjid Jami' Sumenep.

REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengagumi desain arsitektur yang memadukan budaya Tiongkok, Eropa, Jawa, dan Madura di Masjid Jami' Kabupaten Sumenep, sehingga masjid yang didirikan pada tahun 1779 hingga 1787 itu memiliki daya tarik tersendiri.

"Masjid ini juga menjadi simbol akulturasi dan toleransi budaya di Pulau Madura," katanya seusai melaksanakan shalat tarawih di masjid itu, Ahad (2/4) malam.

Baca Juga

Gubernur bersama Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jatim dan Pemkab Sumenep, malam itu melanjutkan rangkaian safari Ramadhan dengan melaksanakan shalat tarawih.

Masjid yang terletak di Jalan Trunojoyo Nomor 184, Dalem Anyar, Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep ini juga menjadi salah satu bangunan dari 10 masjid tertua di Nusantara.

Konon, Masjid Jami' ini didirikan pada masa pemerintahan Panembahan Somala, yakni Penguasa Negeri Sungenep XXXI yang saat ini disebut Sumenep.

Masjid Jami' ini merupakan salah satu bangunan pendukung Karaton Sumenep yang digunakan sebagai tempat ibadah bagi keluarga Karaton dan masyarakat. Masjid Panembahan Somala ini dibangun setelah pembangunan Kompleks Keraton Sumenep, dengan arsitek yang sama, yakni Lauw Piango.

Secara garis besar, arsitektur bangunan masjid Jami' Sumenep dipengaruhi unsur kebudayaan Tiongkok, Eropa, Jawa, dan Madura. Salah satunya nampak pada pintu gerbang atau pintu masuk utama masjid yang corak arsitekturnya bernuansa kebudayaan Tiongkok.

"Pintu gerbang Masjid Agung Sumenep ini mengingatkan kita pada bentuk tembok besar di China yang terbuat dari tembok besar yang memanjang, melambangkan kekokohan dan keagungan," kata Khofifah.

Tidak hanya itu, pada dinding mimbar, mihrab dan maksurah pada masjid ini dilapisi dengan keramik porselen dari China. Model interior masjid juga mencerminkan nuansa dan pengaruh China yang kental.

Sedangkan bangunan utama masjid ini hampir keseluruhannya dipengaruhi budaya Jawa pada bagian atapnya dan budaya Madura pada pewarnaan pintu utama dan jendela masjid.

"Ada simbol akulturasi dan bukti toleransi yang tinggi tercermin di masjid Panembahan Somala ini, bahwa toleransi ini memang harus terus kita semai," ucap Khofifah.

Selain memiliki corak dan arsitektur dari pengaruh berbagai budaya, Masjid Jami' Sumenep ini juga memiliki filosofi tinggi.

Salah satunya adalah pagar tembok dengan pintu gerbang berbentuk gapura sebagai pintu utama masjid yang memiliki makna agar para jamaah lebih berhati-hati dalam menjalankan ibadah shalat. Kemudian pintu Masjid Jami' yang berbentuk gapura.

Kata gapura ini diambil dari Bahasa Arab 'ghafura' yang artinya tempat pengampunan, sehingga diharapkan masyarakat yang beribadah bisa memohon ampun kepada Allah dan mendapatkan ampunan-Nya.

"Dengan demikian, selain sarat akan nilai estetika, dan unsur budaya yang kental, masjid ini juga memiliki filosofi tinggi," tutur Khofifah.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga membagikan 850 kantong beras kepada jemaah salat tarawih Masjid Jami' Sumenep yang masing-masing menerima 3 kg beras.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement