Jumat 20 Sep 2024 05:36 WIB

Pembalasan Hizbullah Kembali Makan Korban, Dua Tentara Israel Tewas

Media Israel mencatat Hizbullah terus meluncurkan roket dan drone ke utara.

Peti mati tentara Israel yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza saat dibawa saat pemakamannya di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, Selasa, 11 Juni 2024.
Foto: AP Photo/ Ohad Zwigenberg
Peti mati tentara Israel yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza saat dibawa saat pemakamannya di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, Selasa, 11 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Kelompok perlawanan Islam di Lebanon, Hizbullah, melakukan serangkaian operasi militer yang menargetkan pangkalan dan situs militer Israel pada Kamis (19/9/2024). Aksi tersebut mengakibatkan kematian dan luka-luka para perwira dan tentara zionis yang ditempatkan di garis depan di wilayah utara Palestina yang diduduki.

Hingga laporan ini diturunkan, media Israel mengakui bahwa dua tentara Israel tewas dan 16 lainnya terluka dalam serangan Hizbullah. Hizbullah menegaskan kembali bahwa operasi militer mereka merupakan bagian dari dukungannya yang terus berlanjut terhadap warga Palestina di Gaza dan perlawanan mereka. Serangan tersebut juga untuk merespon langsung terhadap agresi Israel terhadap warga sipil di Lebanon dan kota-kota serta desa-desa di negara itu.

Baca Juga

Serangan dimulai pada pukul 7:45 pagi ketika para pejuang menargetkan posisi pasukan Israel di situs al-Marj dengan senjata yang tepat. Serangan itu mengakibatkan jatuhnya korban di unit militer yang ditargetkan. Belakangan, media Israel mengakui bahwa satu orang tentara tewas dalam serangan tersebut.

photo
Roket Hizbullah - (Ist)

 

Operasi kedua dan ketiga dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap desa-desa selatan dan rumah-rumah warga, terutama di kota Kfar Kila, Hizbullah dalam sebuah pernyataan. Menurut media Israel, tiga warga Israel terluka dalam serangan tersebut, satu di antaranya kritis.

Menjelang tengah hari, para pejuang Hizbullah melancarkan serangan udara dengan skuadron pesawat tak berawak satu arah ke markas komando Brigade Barat yang baru saja didirikan di Ya'ara, memberikan serangan yang tepat pada target. Sementara itu, media Israel mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan seorang tentara.

Tak lama kemudian, kelompok Perlawanan menargetkan dengan menggunakan beberapa pesawat tanpa awak satu arah posisi tentara dan perwira Israel yang ditempatkan di posisi artileri di pangkalan militer Beit Hillel. Hizbullah mengeklaim, serangan itu akurat dan berhasil.

Pada pukul 13.25, kelompok Perlawanan Islam mengumumkan bahwa para pejuangnya menargetkan situs al-Ramya dengan peluru artileri. Hizbullah melancarkan dua operasi berturut-turut yang menargetkan barak Zar'it mulai pukul 13.30. Mereka menembaki barak tersebut dengan peluru artileri terlebih dahulu sebelum menghantamnya dengan rentetan roket. Barak tersebut terkena serangan secara akurat dalam kedua serangan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan terpisah, kelompok Perlawanan mengatakan bahwa mereka menembaki pangkalan militer Israel Hanita pada pukul 14:40, mengonfirmasi adanya serangan langsung.

Mengomentari operasi tersebut, media Israel mencatat Hizbullah terus meluncurkan roket dan pesawat tak berawak ke arah utara “terlepas dari ledakan perangkat komunikasi dan cedera di antara jajarannya” yang disebabkan oleh serangan teroris Israel pada Selasa dan Rabu lalu.

Serangan-serangan ini melibatkan peledakan serentak ribuan pager dan radio dua arah yang dibawa oleh warga yang menjalani kehidupan sehari-hari. Kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 32 orang dan menyebabkan lebih dari 3.200 orang terluka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement