Jumat 27 Jun 2025 21:15 WIB

Abu Ubaidah: Israel Melemparkan Tentaranya ke Dalam Lumpur Gaza Hingga Pemakaman Mereka

Pejuang Gaza terus melakukan perlawanan terhadap zionis Israel.

Abu Ubaidah. Abu Ubaidah menjadi salah satu sosok yang disegani Israel.
Foto: Dok. tangkapan layar Aljazeera English
Abu Ubaidah. Abu Ubaidah menjadi salah satu sosok yang disegani Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengatakan pemerintah musuh (Israel) menipu publiknya dan lalai untuk mengakui bahwa mereka melemparkan tentaranya ke dalam lumpur di Jalur Gaza demi tujuan-tujuan politik yang tidak masuk akal.

Dia menekankan dalam serangkaian tweet bahwa para pejuang Qassam menawarkan contoh-contoh unik tentang kepahlawanan dan keberanian.

Baca Juga

Dikutip dari Aljazeera, Jumat (27/6/2025), penyergapan baru-baru ini adalah gambar hidup untuk sejarah yang membuktikan mujahidin Gaza adalah pejuang kemerdekaan yang paling berani dan berbudi luhur di era modern.

Juru bicara Al Qassam bersumpah bahwa pemakaman dan mayat-mayat tentara musuh akan menjadi peristiwa permanen selama agresi penjajah. "Perang kriminal terhadap rakyat kami terus berlanjut," kata dia. 

Sebelumnya, tujuh tentara Israel tewas terbakar hidup-hidup setelah pejuang Gaza berhasil meletakkan bom dengan mudah di dalam kendaraan lapis baja pada Selasa (24/6/2025).

Adegan-adegan ini memicu gelombang kemarahan di media Israel, yang menganggap apa yang didokumentasikan itu memalukan dan tidak menghormati tentara dengan cara apa pun, dan apa yang disebutnya sebagai bencana di Gaza mengindikasikan bahwa tentara Israel perlu menghitung ulang arahnya.

Dilansir Aljazeera, Kamis (26/6/2025), media Israel mengutip seorang perwira senior Angkatan Darat yang mengatakan bahwa rekaman yang disiarkan oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), tentang penargetan dua pengangkut personel lapis baja memalukan dan tidak menghormati tentara. Hal tersebut bertentangan dengan apa yang telah diumumkan oleh Angkatan Darat.

Penyelidikan terhadap operasi tersebut menunjukkan kegagalan keamanan, katanya, dengan mencatat bahwa empat insiden serupa terjadi terhadap Divisi ke-36, yang merupakan target serangan terbaru, dalam sebulan terakhir.

Berlawanan dengan penilaian awal, rekaman Aljazeera tentang penyergapan itu menunjukkan bahwa pejuang Qassam memanjat ke kendaraan lapis baja dan melemparkan sebuah perangkat ke dalamnya.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel, Eyal Zamir, mengatakan, “Pertempuran belum berakhir, dan kami menghadapi tantangan besar," seraya menambahkan bahwa tentara harus terus bekerja untuk mencapai tujuan perang yaitu mengembalikan para sandera dan merongrong otoritas Hamas.

Presiden Israel, Isaac Herzog, berbicara mengenai penyergapan yang dilakukan pejuang Palestina terhadap tentara penjajah di Khan Younis pada hari Selasa, yang menewaskan seorang perwira dan enam orang tentara.

Herzog kemudian menggambarkan situasi di lapangan di Gaza, menekankan bahwa "situasinya sulit, pertempuran sengit dan bebannya tak tertahankan."

Pemimpin oposisi Yair Lapid mengatakan, “Ini adalah pagi yang sangat sulit dan bencana besar kemarin yang merenggut nyawa tujuh pejuang kami di Jalur Gaza selatan."

BACA JUGA: Rudal Iran dengan Hulu Ledak Lebih dari 1 Ton Bikin Israel Tercengang, Militer Lakukan Investigasi

Ini tentang para politisi, lalu bagaimana dengan deskripsi tentang apa yang terjadi menurut apa yang diakui oleh media Israel sejauh ini?

Radio militer Israel melaporkan bahwa laporan pertama tentang penyergapan tersebut diterima pada pukul 17:30 waktu setempat kemarin, mengenai sebuah pengangkut personel lapis baja Puma milik pasukan teknik tempur yang terbakar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement