Selasa 25 Jun 2024 16:58 WIB

Puluhan Jamaah Haji Ikut Tanazul, Dipulangkan Lebih Awal ke Indonesia

Tanazul diprioritaskan bagi jamaah lansia dan berisiko tinggi kesehatan (risti).

Rep: Muhyiddin/ Red: Hasanul Rizqa
Jamaah haji Indonesia menangis usai menyelesaikan tawaf iffadah di Masjidil Haram.
Foto: Republika
Jamaah haji Indonesia menangis usai menyelesaikan tawaf iffadah di Masjidil Haram.

Laporan jurnalis Republika, Muhyiddin, dari Makkah, Arab Saudi

MAKKAH -- Tim medis di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Makkah, Arab Saudi, terus mendata jamaah haji RI yang akan dipulangkan lebih awal ke Tanah Air. Menurut Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah Nurul Jamal, sejauh ini pihaknya berencana melakukan proses pemulangan-dini atau tanazul itu terhadap sekira 40 orang jamaah. Mereka umumnya berasal dari kelompok lanjut usia (lansia) dan berisiko kesehatan tinggi (risti).

Baca Juga

"Kemungkinan (jumlah yang akan mengikuti tanazul) kemarin di atas 40 orang. Jadi, insya Allah sampai tanggal 3 Juli 2024 kita berproses. Angka itu bisa jadi akan bertambah," ujar Nurul Jamal kepada Republika di KKHI Makkah, Senin (25/6/2024).

Tim medis terlebih dahulu memantau kondisi jamaah yang akan mengikuti proses tanazul. Jika memang termasuk kriteria, mereka akan diikutkan pada pemulangan gelombang pertama.

"Ini melihat kondisi jamaah juga, baik yang gelombang satu maupun gelombang dua. Begitu tanazul awal, masuk ke gelombang satu semua," ucap dia.

Hingga Senin (25/6/2024), menurut Nurul Jamal, baru 11 orang jamaah yang sudah dipulangkan lebih awal. Namun, pihaknya masih akan terus menggenjot program tanazul ini untuk menekan risiko kesehatan terjadi pada peserta haji Indonesia di Arab Saudi.

"Ini agar jamaah yang sudah bisa di-tanazul-kan segera mendapatkan kloter (kelompok terbang) dan pulang lebih awal ke Indonesia. Jadi, menekan risiko kesehatan yang di Arab Saudi," ucap dia.

Jamal menyebutkan sejumlah kriteria jamaah haji yang bisa mengikuti tanazul. Di antaranya adalah, jamaah itu laik terbang, transportable, dan tidak ada kendala medis. Mereka yang lansia dan risti yang sakit mendapatkan prioritas. Saat berada di pesawat, jamaah yang mengikuti tanazul juga akan didampingi oleh petugas tenaga kesehatan haji (TKH) yang ada di tiap kloter.

"Alhamdulillah, dari kemarin di penerbangan pertama sampai hari ketiga ini proses tanazulnya lancar. Semoga nanti sampai penutupan penerbangan di Jeddah pada 3 Juli itu tanazul sudah berproses lancar juga," ujar Jamal.

Lebih lanjut, ia menjelaskan dua cara pengajuan program tanazul. Pertama, petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) kloter atau PPIH Arab Saudi bisa menyampaikan beberapa nama jamaah yang akan ditanazulkan. Ini berdasarkan informasi dari tenaga kesehatan bahwa jamaah dimaksud harus dipulangkan sesegera mungkin lantaran kondisi kesehatan mereka yang butuh penanganan intensif di Tanah Air.

Terakhir, jamaah juga bisa mengajukan permohonan secara tertulis kepada bagian pemulangan di PPIH Daker Makkah maupun Daker Madinah dengan mencantumkan alasannya. Selanjutnya, PPIH akan memverifikasi alasan yang diajukan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement