Selasa 04 Jun 2024 11:10 WIB

Jumat Ini, Kemenag Pantau Hilal Bulan Zulhijjah 1445 H

Pantauan hilal dilakukan pada 114 titik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Foto - Petugas memantau hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Selasa (9/4/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Foto - Petugas memantau hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Selasa (9/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal bulan Zulhijah 1445 Hijriyah. Forum tersebut diawali dengan pantauan hilal pada 114 titik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia pada Jumat, 7 Juni 2024 mendatang. Hal itu disampaikan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib.

"Pelaksanaan (pemantauan hilal) tersebut akan dilakukan kanwil Kementerian Agama dan Kemenag kabupaten/kota, bekerja sama dengan pengadilan agama dan ormas-ormas Islam, serta instansi lain di masing-masing daerah," kata Adib dalam keterangan di Jakarta, Selasa (4/6/2024), dikutip kantor berita Antara.

Baca Juga

Saat hari rukyat, kata Adib, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk berkisar antara 7 derajat 15,82 menit sampai dengan 10 derajat 41,09 menit. Adapun sudut elongasi 11 derajat 34,83 menit hingga 13 derajat 14,47 menit.

Menurut Adib, hasil pemantauan hilal akan dibahas dalam musyawarah di Sidang Isbat Awal Zulhijah 1445 H. Sidang tersebut, lanjut dia, merupakan wujud sinergi antara Kemenag dan organisasi-organisasi masyarakat (ormas) Islam serta instansi terkait dalam pengambilan keputusan.

"Hasilnya diharapkan dapat dilaksanakan bersama," ujarnya.

Sidang Isbat awal Zulhijah 1445 H akan digelar di Auditorium Kantor Kemenag RI, Jakarta. Acara ini akan dihadiri sejumlah duta besar negara-negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, pihak Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Selain itu, sidang isbat juga akan diikuti pihak-pihak Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, tim hisab rukyat, dan pimpinan ormas-ormas Islam serta pondok-pondok pesantren.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement