REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Beredar kabar dari Jewishinsider.com dengan judul "Israel-Indonesia normalization state department" yang menyebut Indonesia akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel,
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana membantah kabar tersebut. "Terkait pemberitaan yang diangkat oleh https://jewishinsider.com/2024/02/israel-indonesia-normalization-state-department/, yang menyebutkan bahwa Indonesia memiliki rencana untuk menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Disampaikan pernyataan sebagai berikut: Informasi yang disampaikan itu sama sekali tidak benar," kata Ari dalam keterangannya, Kamis (29/2/2024).
Ari juga membantah kabar bahwa Presiden Jokowi mengirim utusan khusus untuk berbicara dengan Israel terkait rencana tersebut. Ari menyebut bahwa Presiden hanya menugaskan Menteri Luar Negeri untuk semua urusan yang terkait hubungan luar negeri.
"Tidak benar Presiden sampai mengirim utusan khusus untuk berbicara dengan Israel. Untuk urusan Luar Negeri, Presiden menugaskan pada Menlu atau atas koordinasi dengan Menlu," ujarnya.
Selain itu, Ari menegaskan, posisi resmi Presiden hanya diwakili oleh pernyataan dan sikap dari Menlu.
Dilansir dari Jewishinsider.com, Israel dan Indonesia dikabarkan berencana mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik pada Oktober 2023.
Namun menurut pemberitaan tersebut, rencana pembentukan hubungan diplomatik tertunda karena perang di Gaza. Informasi tersebut berdasarkan sumber yang terlibat dalam negosiasi.
Sumber tersebut juga menyebutkan bahwa Menteri Luar Negeri Israel saat itu yakni Eli Cohen dan Presiden Indonesia Joko Widodo telah menyetujui draf final kesepakatan untuk pertukaran kantor dagang.
Dari pemberitaan tersebut juga disebutkan bahwa Andi Widjajanto serta Direktur Jenderal Kemenlu dan salah satu pemain kunci Israel, Ronen Levy bertemu di Yerusalem pada September.
Pertemuan itu juga dihadiri Dan Shapiro, yang saat itu menjabat sebagai penasihat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk integrasi regional. Mereka bertemu untuk merampungkan naskah perjanjian tersebut.
Baca juga: Prasasti Ini Ungkap Kebenaran Alquran tentang Bangsa Samud, Aad, dan Iram
Selain itu juga disebutkan bahwa Jakarta dan Yerusalem sepakat untuk membuka kantor penghubung yang fokus pada pengembangan hubungan bilateral, khususnya di bidang ekonomi, perdagangan, teknologi, inovasi, dan budaya. Selain itu, kantor-kantor tersebut juga akan diberi wewenang untuk menyediakan layanan konsuler.
Jumlah kematian...