REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyalurkan zakat institusi (Pentasyarufan Zakat Institusi) kepada 83 lembaga Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Besaran zakat yang disalurkan kepada AUM sebesar Rp 1,23 miliar.
Rektor UMY, Prof. Gunawan Budiyanto menjelaskan bahwa pentasyarufan zakat institusi ini rutin dilaksanakan tiap satu semester. Untuk tahun 2023 ini jumlah zakat institusi yang disalurkan mencapai sekitar dari Rp 3 miliar.
"Kami adakan rutin setiap satu semester sekali, untuk tahun ini total sekitar Rp 3 miliar. jadi kita merupakan bagian dari zakat institusi dan ditasyarufkan ke AUM pendidikan dan ekonomi," ujar Prof Gunawan dalam acara pentasyarufan di Gedung AR Fakhruddin A, Kampus UMY, Kabupaten Bantul, Jumat (15/12/2023).
Kegiatan ini merupakan bentuk dari kewajban AUM yang mampu untuk melakukan kewajiban zakat. Bantuan yang diberikan bisa berupa barang dan prasarana, rehabilitasi bangunan, hingga pendampingan program terutama untuk kinerja guru.
"Biasanya sekolah yang memiliki program guru kami masukkan dalam program tematik Muhammadiyah Mengajar," jelas Prof. Gunawan.
Ketua Tim Zakat Institusi UMY, Wildan Anwar menambahkam bahwa pada tahun ini ada sebanyak 321 proposal bantuan yang masuk, dan setelah diseleksi disetujui sebanyak 83 AUM yang akan menerima zakat institusi.
"Ada 321 proposal dari DIY dan provinsi lain, tapi standar prioritas daerah kita dulu, DIY. Dan yang disetujui 83 proposal yang menurut tim kami layak mendapatkan zakat institusi," ujar Wildan.
Di samping bantuan uang, UMY juga mengelola bantuan dalam bentuk natura (barang rekondisi dan layak pakai) yang dikelola semaksimal mungkin.
"Kami rekondisi barang-barang yang layak pakai di UMY. Untuk semester ini ada komputer, kursi kantor, meja, filing kabinet dan lainnya," jelasnya.
Pihak UMY berharap, zakat institusi tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh AUM yang menerima.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
