REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu sifat penting yang hendaknya dimiliki setiap Muslim adalah lapang dada. Sifat ini sepadan dengan rasa sabar dalam menghadapi ujian atau peristiwa-peristiwa yang kurang menyenangkan.
Apalagi, bila seseorang berada dalam kapasitas sebagai dai atau intelektual. Tidak semua keadaan dapat kondusif. Kadangkala, dakwah atau keterangan yang disampaikan mesti menghadapi berbagai intimidasi, tekanan, atau bahkan cercaan dan fitnah.
Karena itu, ada banyak pesan dari Alquran dan Sunnah tentang keutamaan lapang dada dan sabar. Dalam surah az-Zumar ayat 10, dikatakan firman Allah SWT. Artinya, "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."
Selain itu, dalam surah al-Furqan ayat 63, diterangkan tentang resep menghadapi tekanan dari para penghalang dakwah. "Dan apabila orang-orang jahil menyapa (meledek) mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik," demikian terjemahannya.
Maknanya, tidak semestinya perbuatan yang buruk dibalas dengan keburukan yang sama. Bila sampai begitu, maka hampir tidak ada bedanya antara kedua belah pihak. Terkait itu, Rasulullah SAW berpesan.
"Maukah engkau jika aku beri tahu tentang perkara yang karenanya Allah meninggikan bangunan dan mengangkat derajat?"




