REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LazisMu bersama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menerjunkan tim untuk merespons dampak gempa bumi yang mengguncang Maroko pada Jumat (8/9/2023) lalu. Sejak Jumat (15/9/2023) hingga dua pekan ke depan, tim asistensi dari Muhammadiyah ini melakukan asesmen, koordinasi, dan membuka layanan bagi masyarakat setempat yang terdampak bencana alam tersebut.
Ketua MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budi Setiawan mengatakan, Muhammadiyah telah berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga-lembaga kemanusiaan setempat untuk menyalurkan bantuan kepada para korban gempa. "Kami berharap, Muhammadiyah dapat mengajak banyak lembaga untuk bersama-sama saling bahu membahu merespons bencana di Maroko ini dengan mengutamakan semangat kemanusiaan," kata Budi, seperti dikutip dari keterangan yang diterima Republika di Jakarta, Ahad (17/9/2023).
Gempa bumi Maroko telah merenggut lebih dari dua ribu jiwa warga setempat. Selain itu, sejumlah daerah di dekat pusat gempa, yakni wilayah Chichaoua, terisolasi. Sebab, akses jalan yang menuju kawasan Pegunungan Atlas tersebut mengalami kerusakan usai diguncang gempa dengan magnitudo 6,8 itu.
Menurut Budi, Muhammadiyah Aid telah menyalurkan sejumlah bantuan untuk para warga Chichaoua beberapa hari usai terjadinya gempa. Tim Muhammadiyah berhasil tiba di sana usai melalui jalur yang sulit dan berbukit-bukit.
Saluran berita lokal Maroko yang pertama kali mencapai wilayah ini, Medi1 TV, menayangkan berita tentang bantuan dari Muhammadiyah tersebut. Dalam tayangan berita yang disiarkan Medi1 TV pada Rabu (13/9/2023) waktu setempat, reporter Mohamad Al Shantouf mengatakan rasa terima kasih terhadap Muhammadiyah yang telah berbagi bantuan kepada masyarakat Maroko.
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, bantuan disalurkan kepada warga, dan mereka sangat senang dengan kehadiran kami di sini,” tutur Al Shantouf dengan penuh rasa haru.
Al Shantouf kemudian mewawancarai perwakilan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Risyan Nurhakim. Risyan menuturkan bahwa hal ini merupakan pengalaman pertamanya, melewati berbagai rintangan dari pegunungan yang penuh dengan bebatuan. Namun, segala rintangan tersebut dapat dilewati dengan tekad tolong menolong.
“Tetapi, alhamdulillah, kami tiba dengan selamat, dan kami juga senang hadir di wilayah ini. Semoga kehadiran kami di sini membawa kebahagiaan bagi semua orang dan bantuan yang kami berikan dianggap sebagai prioritas,” tutur Risyan.
Risyan mengungkapkan bahwa PCIM Maroko telah bekerjasama dengan berbagai lembaga Maroko, termasuk pemerintah lokal, untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada warga yang mengalami kesulitan akibat gempa ini. Sebab, menurutnya, masyarakat Maroko merupakan saudara bangsa Indonesia.
“Insya Allah, kami akan terus berkomunikasi dan bekerja sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang diperlukan, terutama setelah bencana ini. Tentu saja, kami merasa apa yang dirasakan oleh masyarakat Maroko. Maroko adalah saudara bagi kami, rakyat Indonesia, dan Indonesia adalah salah satu negara saudara bagi Maroko,” ucap Risyan.
Warga Maroko di wilayah yang terdampak sangat bersyukur atas bantuan dari Muhammadiyah ini. Kehadiran Media1TV dan bantuan dari Muhammadiyah menjadi angin segar bagi mereka di tengah kesulitan yang mereka alami.
Semoga upaya pemulihan terus berlanjut, dan semoga wilayah Chichaoua segera pulih dari dampak buruk gempa bumi ini. Kesolidaritasan antara Maroko dan Indonesia dalam menghadapi bencana ini menjadi contoh yang menginspirasi bagi dunia. Kami berharap agar kebahagiaan dan keberkahan kembali hadir di wilayah ini.