REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Otoritas Palestina (PA) segera mengumumkan pembentukan komite sementara untuk memerintah Jalur Gaza. Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa pada Senin (18/8/2025), mengungkapkan, komite tersebut akan berada di bawah kendali Otoritas Nasional Palestina (PNA).
Pembentukan komite tersebut dilakukan setelah Hamas menerima proposal gencatan senjata dari Mesir dan Qatar. "Kami akan segera mengumumkan pembentukan Komite sementara untuk menjalankan pemerintahan di Jalur Gaza," kata Mustafa saat konferensi pers seperti dilaporkan kantor berita RIA Novosti.
Kantor Berita Palestina, WAFA, melansir sejak awal agresi Zionis Israel pada Oktober 2023, korban tewas di Gaza telah mencapai 61.897 orang. Mayoritas korban merupakan perempuan dan anak-anak. Sementara itu, sedikitnya 155.660 orang lainnya terluka.
Data tersebut masih belum lengkap lantaran masih banyak korban yang terjebak di bawah reruntuhan. Banyak korban yang tidak dapat terjangkau oleh ambulans dan tim penyelamat.
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam sehari, rumah sakit di Gaza kembali mencatat tujuh kematian akibat kelaparan, dua di antaranya masih anak-anak. Total warga yang meninggal akibat kelaparan dan malnutrisi menjadi 251 orang, termasuk 110 anak.
UNRWA memperingatkan kasus malnutrisi di kalangan anak-anak berusia 5 tahun ke bawah meningkat dua kali lipat pada Maret hingga Juni akibat pengepungan oleh Israel yang hingga kini masih berlangsung.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperingatkan bahwa tingkat malnutrisi di Gaza sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, antara lain 1 dari 5 anak balita di sana menderita kekurangan gizi akut.