Jumat 28 Jul 2023 17:52 WIB

Habib Jafar Ajak Pengunjung Festival Hijriah untuk Berhijrah Mulai dari Hal Kecil

Habib Jafar ingatkan hijrah tidak butuh momentum untuk melakukan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Habib Husein Jafar Al Hadar melambaikan tangan ke tamu undangan dan pengunjung usai menyampaikan tausiah pada Festival Hijriah di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/7/2023). Republika bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok menggelar Festival Hijriah untuk menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah. Festival yang diagendakan berlangsung dari 19 Juli hingga 10 Agustus di sembilan kota tersebut menampilkan tausiyah, pertunjukan budaya asli Muslim XInjiang dan bazar UMKM.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Habib Husein Jafar Al Hadar melambaikan tangan ke tamu undangan dan pengunjung usai menyampaikan tausiah pada Festival Hijriah di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/7/2023). Republika bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok menggelar Festival Hijriah untuk menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah. Festival yang diagendakan berlangsung dari 19 Juli hingga 10 Agustus di sembilan kota tersebut menampilkan tausiyah, pertunjukan budaya asli Muslim XInjiang dan bazar UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam Festival Hijriah yang baru saja digelar di Pusdai Jabar, Kamis (27/7/2023) kemarin, Habib Husein Ja'far Al Hadar mengajak seluruh pengunjung untuk mulai berhijrah dari hal-hal kecil. Dia menyebut hijrah sebagai sebuah tanda koma (,) yang harus terus-menerus dilakukan hingga ajal menjemput. 

"Hijrah tidak butuh momentum karena sekecil apa pun perubahan yang dilakukan itu bisa disebut hijrah," terang Habib Ja'far kepada para pengunjung Festival Hijriah Republika di Kota Bandung, Kamis (27/7/2023). 

"Hijrah tidak perlu harus besar, cukup dari hal kecil agar kita bisa perlahan menjadi pribadi yang lebih baik," imbuhnya. 

Dalam tausiahnya, Habib Ja'far juga memaparkan beberapa jenis hijrah, mulai dari hijrah secara sosial, kultural, ekonomi, hingga intelektual. Masing-masing jenis hijrah tersebut, kata dia, seluruhnya berpedoman pada cara Rasulullah ketika berpindah dari Makkah ke Madinah. 

Habib Ja'far menjelaskan, momen hijrah Rasulullah bukan hanya tentang perpindahan dari satu wilayah ke wilayah baru, tapi bagaimana mengenalkan, memupuk, dan membangun peradaban baru. Momen hijrah Rasulullah, sambung dia, juga merupakan gerbang dari masa kejayaan Islam di dunia yang akhirnya mengantarkan Islam sebagai salah satu agama terbesar di muka bumi. 

"Maka hijrah harus selalu dilakukan karena Rasulullah selalu mengajak kita agar bisa lebih baik dari kemarin, dan besok lebih baik dari hari ini," ujar dia. 

Lebih lanjut, Habib Ja'far mengungkapkan bahwa elemen utama yang menentukan keberhasilan seseorang untuk berhijrah adalah hati. Hal ini dibuktikan saat Rasulullah tiba di Madinah dan mulai menyebarkan Islam. 

"Saat itu Allah SWT membukan hati penduduk Madinah untuk menerima ajaran Islam, karena jika hati belum terbuka maka tidak akan membawa perubahan apa pun," kata dia.

Sebagai tambahan, Festival Hijriah telah berlangsung di Jakarta (19 Juli 2023), Depok (22 Juli), dan Bekasi (24 Juli). Setelah di Bandung, Festival Hijriah akan berlangsung di Cirebon (30 Juli), Semarang (2 Agustus), Solo (5 Agustus), Yogyakarta (7 Agustus), dan Surabaya (10 Agustus). 

Sejauh ini, Habib Husein Ja'far Al Hadar telah menjadi pengisi tausiyah Festival Hijriah di tujuh kota, mulai Jakarta-Cirebon. Akan dilanjutkan oleh Ustaz Wijayanto di Solo, Yogyakarta, dan Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement