Ahad 19 Oct 2025 06:48 WIB

Habib Ja'far: Algoritma adalah 'Perahu' Kita Kini

Kebiasaan dalam membangun 'perahu algoritma' dapat memperluas pengetahuan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Hasanul Rizqa
Habib Husein Jafar
Foto: Republika/Thoudy Badai
Habib Husein Jafar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Habib Husein Ja’far al-Hadar mengingatkan anak-anak muda akan pentingnya memiliki sikap antisipatif. Menurut dai yang dekat dengan generasi Z dan milenial itu, perkembangan teknologi digital saat ini menyebabkan banjir informasi, terutama melalui media sosial.

Dalam ceramahnya, Habib Husein Ja'far mengajak generasi muda untuk tak sekadar memetik pelajaran dari kisah para nabi, melainkan juga memaknainya sesuai dengan perkembangan zaman kini. Sebagai contoh, kisah Nabi Nuh AS yang selama ini dipahami hanya dari perspektif musibah banjir.

Baca Juga

“Kita sering mengambil hikmah dari Nabi Nuh soal banjir, soal kesadaran lingkungan, kesadaran ekologi. Tapi, saya melihatnya lebih dari itu,” ujar Habib Ja'far saat berceramah di hadapan ratusan hadirin acara "One Day Be Santri: Menebar Cinta untuk Indonesia" yang digelar Pondok Pesantren Asshiddiqiyah di Wang Plaza, Jakarta Barat, Sabtu (18/10/2025).

“Kalau Nabi Nuh menghadapi banjir air, kita hari ini sedang menghadapi banjir informasi," sambung dia.

Menurut Habib Ja'far, menghadapi banjir informasi sama sulitnya dengan menghadapi banjir air. Sebab, keduanya dapat menghanyutkan dan menenggelamkan, apalagi jika korbannya tidak memiliki alat penyelamat. Dalam kondisi banjir informasi, kata Habib Ja'far, alat penyelamat itu bernama algoritma.

“Sekarang ada di banjir informasi. Maka mari kita bikin perahunya. Apa perahu itu? Perahu itu adalah algoritma," ucapnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement