REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Di antara bentuk rahmat Allah SWT kepada hamba-Nya adalah, Dia akan mengampuni dosa-dosa mereka selama berkomitmen untuk bertobat.
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penerima tobat. Berapa besar pun dosa hamba, baik dosa tersembunyi atau dosa yang tampak di hadapan manusia, Allah SWT akan mengampuni hamba-hamba-Nya yang bertobat.
Dalam buku Taubat dari Dosa Tersembunyi karya Fariq Gasim Anuz dijelakan bahwa hal tersebut dinyatakan dalam salah satu hadits qudsi:
يَا عِبَادِى إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِى أَغْفِرْ لَكُمْ
"Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di siang dan malam hari, dan Aku akan mengampuni seluruh dosa, maka minta ampunlah kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni dosa-dosa kalian" (HR Muslim). Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah mengemukakan:
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ Setiap anak Adam pasti sering melakukan dosa dan kesalahan, dan sebaik-baik yang berdosa adalah orang yang rajin bertobat" (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Hadits qudsi dan hadits Rasulullah SAW di atas, dan juga hadits-hadits lainnya yang senada, menegaskan bahwa Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penerima tobat. Karena itu, hendaknya seorang hamba tidak putus asa dari rahmat Allah dan menyegerakan tobat jika berbuat dosa. Baik dosa yang ia ketahui maupun yang tersembunyi.
Namun, seperti ditegaskan dalam buku ini, banyak orang yang tidak pernah terpikir untuk melakukan tobat dari dosa tersembunyi. Biasanya orang bertobat dari dosa yang ia ketahui saja. Ia tidak pernah berpikir bahwa ia memiliki dosa yang tidak ia ketahui.
Ada dosa tersembunyi yang tidak disadari oleh seseorang dan ia tidak bisa selamat darinya, kecuali dengan tobat secara umum dari dosa tersebut.
Dosa yang dilakukan oleh seseorang itu lebih banyak daripada yang ia ketahui. Contohnya menggunakan internet untuk hal-hal yang sifatnya sia-sia dan kemaksiatan.
Penulis mengingatkan bahaya dosa-dosa tersembunyi dengan mengutip pernyataan Ibnul Qayyim, "Dosa-dosa yang dilakukan secara tersembunyi merupakan penyebab berpalingnya hati dari jalan hidayah."
Penulis memberikan tips-tips untuk menghindarkan diri dari dosa-dosa tersembunyi dan bertobat sebenar-benar tobat. Yakni, berjanji kepada Allah SWT dan berusaha sekuat mungkin agar tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.
Termasuk di dalamnya istighfar, sholat sunah taubah, menumbuhkan perasaan selalu diawasi Allah SWT, dan malu kepada Allah SWT.
Penulis mengingatkan pertama agar jangan sekali-kali meremehkan dosa, sekecil apa pun dosa tersebut. Sebagaimana ditegaskan Rasulullah SAW:
إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فَإِنَّمَا مَثَلُ مُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ كَقَوْمٍ نَزَلُوا فِي بَطْنِ وَادٍ، فَجَاءَ ذَا بِعُودٍ، وَجَاءَ ذَا بِعُودٍ حَتَّى أَنْضَجُوا خُبْزَتَهُمْ
"Hati-hatilah dengan dosa-dosa kecil, karena hal itu (dosa-dosa kecil itu) bagaikan suatu kaum yang turun di suatu lembah dan masing-masing membawa satu ranting kayu bakar, yang pada akhirnya bisa menyalakan api hingga mereka bisa memasak roti mereka."
Demikianlah dosa-dosa kecil, apabila berkumpul dalam diri seseorang niscaya akan membinasakannya" (HR Ahmad dan Thabrani).
Kedua, mendorong setiap Muslim agar senantiasa segera bertobat atas dosa-dosanya, baik dosa yang ia ketahui maupun tersembunyi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
