REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR-RI berkomitmen menindaklanjuti temuan-temuan di lapangan yang berkaitan dengan pelayanan terhadap jamaah haji Indonesia. Menurut anggota Timwas Haji Abdul Fikri Faqih, dalam penyelenggaraan haji pada 1446 H/2025 M masih ada masalah di sana-sini.
“Kami, Timwas, berkomitmen akan menindaklanjuti temuan ini agar kualitas pelayanan haji di tahun-tahun mendatang dapat diperbaiki secara signifikan,” kata Abdul Fikri Faqih dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Fikri menyampaikan sejumlah permasalahan pelayanan yang terjadi pada puncak pelaksanaan ibadah haji. Di antaranya adalah keterlambatan transportasi yang membuat jamaah haji RI stres dan kelelahan.
Sejak Rabu (4/6/2025) pagi waktu Arab Saudi, tutur dia, banyak anggota jamaah yang telah siap diberangkatkan ke Padang Arafah. Namun, hingga Kamis (5/6/2025) pagi waktu Arab Saudi, mereka belum juga diberangkatkan.
“Mereka sudah siap dari hari Rabu pagi, tapi sore belum diangkut, malam belum diangkut. Kamis pagi yang mestinya sudah di Arafah pun belum diangkut juga,” ujar politikus PKS ini.
Kendala transportasi itu, lanjut Fikri, juga berlanjut pada saat perpindahan jamaah dari Muzdalifah ke Mina untuk melaksanakan lempar jumrah. Karena bus tidak kunjung datang, tak sedikit anggota jamaah yang akhirnya memutuskan berjalan kaki. Mereka terpaksa menempuh jalan sejauh 6 hingga 7 kilometer.
“Itu mereka tetap bekerja keras. Bahkan, setelah dari Muzdalifah ke Mina, enggak juga dijemput, akhirnya jalan kaki itu 6-7 kilometer. Luar biasa, jalan kaki bersama," ucap legislator dari Jawa Tengah itu.
Dengan berbagai tantangan yang mereka hadapi, Fikri mengapresiasi kesabaran dan ketangguhan jamaah haji RI.
View this post on Instagram