Jumat 07 Jul 2023 17:25 WIB

Penyintas Sampang Pulang ke Kampung Halaman, Kemenag: Semoga Sinergi Tetap Terjalin

Kemenag berharap sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan ulama terus terjalin.

Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik, Dedi Slamet Riyadi.
Foto: Dok. Bimas Islam
Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik, Dedi Slamet Riyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kementerian Agama (Kemenag) menggelar kegiatan Temu Konsultasi Penanganan dan Deteksi Dini Konflik Paham Keagamaan di Jawa Timur, pada 6-8 Juli 2023, di Malang. Pada kegiatan tersebut, dibahas pemulangan para penyintas konflik Sampang ke kampung halamannya. Setelah 12 tahun menetap di Jemundo Sidoarjo, pada awal Mei 2023 mereka kembali ke tanah kelahirannya.

Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik, Dedi Slamet Riyadi mengatakan, pemulangan tersebut tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan Bupati Sampang dan Ustaz Tajul Muluk. "Setelah perjuangan yang dipimpin Bupati Sampang dan Ustaz Tajul Muluk, akhirnya sebagian besar saudara kita yang selama 12 tahun menetap di Jemundo Sidoarjo, pada awal Mei kemarin telah pulang ke kampung halaman di Sampang Madura," ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (7/7/2023).

Baca Juga

Ia juga berharap, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan para ulama tetap terjalin. "Semoga tetap terjalin sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan para ulama di Sampang demi terwujudnya masyarakat Sampang dan Jawa Timur secara luas, yang lebih adil, maju, dan sejahtera," katanya.

Diketahui, sebanyak 265 penyintas Sampang di Jemundo, Sidoarjo telah dipulangkan pada 4 Mei 2023. Mereka menetap di Sidoarjo sekitar 12 tahun akibat konflik berdimensi agama yang terjadi pada 2011 hingga 2012. Mereka diantar menggunakan lima armada bus. Menurut Dedi, proses pemulangan tersebut juga melewati sejumlah tahap. 

"Tahapan-tahapan itu meliputi penyiapan rumah tinggal, pemberdayaan ekonomi, pemenuhan akses pendidikan, dan rehabilitasi sosial," ujar Dedi.

"Semoga kelak, semua orang yang dulu pernah menjadi bagian dari tanah Sampang bisa kembali. Semoga tidak ada lagi pengungsi di negeri sendiri," tambah Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement