Masalah masalah pingsan dan pernapasan adalah gejala yang paling menonjol, dan setelah kelompok yang terkena menyebar, gejalanya mulai menghilang. Penjelasan ini dianggap paling mendekati kebenarannya hingga saat ini.
Apalagi mengingat para siswa Akademi Militer mengalami stres berat, karena sehari sebelumnya mereka mendapat pelajaran tentang hipnotis dan fenomena supranatural. Karena itu, keesokan harinya, dan karena stres, kelelahan, ketegangan, dan kecemasan, salah satu siswa di kelas tersebut pingsan, diikuti oleh siswa lainnya, setelah itu penyebaran penyakit yang cepat dimulai di antara siswa yang mulai berteriak.
Situs web American Gizmodo menjelaskan fenomena ini, dengan mengatakan bahwa ketika menghadapi ketidakpastian, pikiran akan mendambakan penjelasan.
Lalu ketika tidak tahu apa yang sedang terjadi, terjadi kehilangan kendali dan ketakutan pun meningkat.
Saat hal ini tertanam dalam otak, dan otak mungkin menyebabkan gejala tersebut, orang cenderung merasa lebih takut tentang apa yang mungkin dilakukan otak selanjutnya. Orang-orang mungkin merasa bahwa roh jahat telah merasuki otak mereka dan merampas keinginan mereka.
Baca juga: 7 Daftar Kontroversi Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun yang tak Pernah Tersentuh
Konteks peristiwa yang terjadi Miami itu, tidak luput dari era di tahun 1970-an di Amerika Serikat. Selama itu, gagasan mengejar roh jahat dan setan mendominasi pikiran orang Amerika Serikat.
Semuanya berawal ketika orang melihat sekelompok anak di antara rumah merah muda di lingkungan Kuba Little Havana di Miami bermain dengan sisa-sisa alat yang digunakan untuk ilmu hitam, seperti batang rokok dan potongan kepala ayam.
Pada 1973, film "The Exorcist", yang ditayangkan di bioskop pada waktu itu, membuat orang ketakutan. Pada 1974, seorang gadis berusia 9 tahun berdiri di sebuah gereja lokal di Miami dan berkata, "Saya adalah Iblis," dengan suara yang bukan miliknya, yang membuat penduduk ketakutan untuk waktu yang lama.
Sumber: arabicpost