REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Meski terlihat agresif berperang menembaki warga Gaza Palestina, ternyata banyak juga tentara IDF yang lelah berperang. Ketika disuruh kembali angkat senjata kembali masuk Gaza Palestina, mereka menolak.
Yotam Felek (28 tahun), seorang perwira korps lapis baja IDF, mengatakan instruksinya adalah menembak siapa pun yang tidak berwenang memasuki zona penyangga yang dikuasai Israel di Jalur Gaza. Dia mengaku melihat sedikitnya 12 orang terbunuh, namun penembakan terhadap seorang remaja masih terus teringat, menurut Associated Press.
Filk termasuk tentara Israel yang berbicara menentang perang yang telah berlangsung selama 15 bulan dan menolak untuk bertugas lebih lama lagi. Sebabnya, para tentara Israel melihat dan melakukan hal-hal yang melanggar batas moral dan kewajaran.
Tak sedikit, saat ini ada 200 tentara Israel telah menandatangani surat yang menyatakan mereka akan berhenti berperang jika pemerintah tidak menjamin gencatan senjata. Penolakan ini adalah permulaan. Mereka ingin tentara lain melakukan hal yang sama, sehingga menjadi gerakan besar mempercepat gencatan senjata. Dengan begitu, banyak nyawa terselamatkan. Banyak orang dapat kembali berkumpul bersama keluarga.
View this post on Instagram