Jumat 26 May 2023 20:02 WIB

Kepala OKI Kecam Israel atas Kejahatan Terhadap Rakyat Palestina

Agresi militer Israel baru-baru ini di Jalur Gaza mengakibatkan 36 kematian.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Para pelayat menangis saat akan dilakukan pemakaman tiga pria yang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Balata, dekat kota Nablus Tepi Barat, (22/5/2023). Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, pasukan Israel menggerebek kamp pengungsi Balata pada pagi hari Pada tanggal 22 Mei, tiga warga Palestina tewas dan sedikitnya enam lainnya luka-luka dalam bentrokan berikutnya. Kepala OKI Kecam Israel atas Kejahatan Terhadap Rakyat Palestina
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Para pelayat menangis saat akan dilakukan pemakaman tiga pria yang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Balata, dekat kota Nablus Tepi Barat, (22/5/2023). Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, pasukan Israel menggerebek kamp pengungsi Balata pada pagi hari Pada tanggal 22 Mei, tiga warga Palestina tewas dan sedikitnya enam lainnya luka-luka dalam bentrokan berikutnya. Kepala OKI Kecam Israel atas Kejahatan Terhadap Rakyat Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kepala Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengatakan, Rabu (24/5/2023), pelanggaran Israel di Yerusalem yang diduduki bertepatan dengan peningkatan tajam dalam frekuensi kejahatan terhadap rakyat Palestina.

Berbicara pada pertemuan luar biasa Komite Eksekutif OKI di Jeddah untuk membahas serangan baru-baru ini terhadap Masjid Al-Aqsa, Sekretaris Jenderal Hissein Brahim Taha mengatakan tidak terbayangkan Israel selalu bertindak sebagai negara di atas hukum, melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina, tanah mereka, dan tempat suci.

Baca Juga

Dia mengutip agresi militer Israel baru-baru ini di Jalur Gaza, yang mengakibatkan 36 kematian. Dia juga menekankan tanggung jawab komunitas internasional untuk membantu mengakhiri pelanggaran Israel yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional.

“OKI mengikuti eskalasi Israel dalam menargetkan tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem, khususnya penyerbuan Masjid Al Aqsa oleh pemukim ekstremis dan pejabat senior Israel, penyelenggaraan pertemuan pemerintah di sebuah terowongan di bawah Al Aqsa, dan pawai bendera di lingkungan Yerusalem,” katanya, dilansir dari Arab News, Kamis (25/5/2023).

Dia menambahkan serangan itu merugikan sentimen Muslim di seluruh dunia. Menurutnya, Yerusalem adalah bagian integral dari wilayah Palestina yang diduduki pada 1967, serta ibu kota Palestina. Semua tindakan Israel yang diambil untuk Yudaisasi kota itu dianggap batal demi hukum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement