REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Istiqlal kembali menjadi ruang syiar Al-Qur’an ketika Indonesia Quran Hour (IQH) 2025 digelar pada Sabtu (22/11/2025). Namun di balik ramainya jamaah, pesan inti yang mengemuka adalah dorongan untuk memperkuat budaya membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an di tengah umat.
Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Menteri Agama, Prof Dr KH Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa gerakan menghidupkan Al-Qur’an harus berlangsung terus-menerus. Ia menjelaskan bahwa perintah membaca dalam Al-Qur’an kerap hadir dalam bentuk fi’il mudhari’, yang bermakna aktivitas berlangsung kini dan seterusnya.
“Siapa yang meninggikan kalimat Allah, memuliakan nama Allah dan kalam-Nya, maka Dia akan memberikan perlindungan-Nya,” ujarnya dalam tausiyah di hadapan ribuan jamaah IQH 2025.
Menurut Menag, Indonesia memiliki potensi besar dalam industri mushaf, baik dari sisi seni maupun kapasitas penerbitan. Kebutuhan mushaf nasional diperkirakan mencapai dua juta eksemplar per tahun, sementara produksi baru sekitar 400 ribu. Ia menilai kolaborasi lebih luas dibutuhkan agar kebutuhan umat dapat terpenuhi.
“Kertas mushaf itu hidup karena ayat-ayatnya. Al-Qur’an harus berada di atas segala-galanya,” katanya menegaskan.
Tokoh pengusaha sekaligus Komisaris Quran Cordoba, Ir Djoni Rosadi, menyampaikan pesan serupa. Menurutnya, ada tiga kewajiban dasar umat terhadap Al-Qur’an: membaca, memahami, dan mengamalkan. Ia mengajak agar IQH tidak berhenti sebagai seremoni tahunan, tetapi menjadi kebiasaan harian.
“Program paling sederhana adalah satu jam bersama Al-Qur’an setiap hari. Dari sinilah hidup kita akan berubah,” ujar Abah Djoni.
Gelaran IQH 2025 tahun ini menghadirkan pembacaan Surah As-Saff, tausiyah para dai muda seperti Ustaz Dennis Lim, doa Ustaz Abu Rabbani, serta lantunan para qari Istiqlal. Ribuan jamaah mengikuti khataman bersama sebagai simbol penguatan komitmen umat terhadap Al-Qur’an.
Sebagai bagian dari syiar, panitia membagikan 1.000 mushaf gratis bagi peserta terpilih. Seorang peserta, Ragheb Ghalsyam dari Pondok Pesantren Rafah Bogor, bahkan mendapatkan hadiah umrah setelah menuntaskan uji hafalan langsung di panggung.
Dengan dukungan ulama, pengusaha, dan komunitas Qur’ani, IQH 2025 kembali menegaskan gerakan literasi Al-Qur’an sebagai kekuatan pemersatu umat. Cordoba bersama Nur Quran Indonesia menyatakan komitmennya untuk terus memperluas gerakan ini agar semakin mengakar di tengah masyarakat.




