Anggota dewan direksi Yayasan Kalyon, Mehmet Kalyoncu, menekankan mereka berupaya mengaktualisasikan banyak proyek sebagai bagian dari konsep Adherence to the City. Proyek ini bertujuan melindungi warisan budaya Turki melalui pendekatan tanggung jawab sosial, merangkul kemanusiaan dan pengabdian yang teliti kepada negara.
Ia juga disebut melakukan upaya besar untuk restorasi yang dilakukan dengan hati-hati. Banyak bahan yang diselamatkan dari api, yang berusia ratusan tahun, dan masih digunakan selama proses restorasi. Beberapa di antaranya dipajang di halaman masjid.
"Kami telah membawa kayu ek dari Yenice dan marmer dari Pulau Marmara, Dursunbey. Sejauh ini kami telah menyelesaikan 90 persen restorasi dengan bahan asli," kata Kalyoncu.
Ia menyebut jika tidak bekerja dengan sangat cermat, mereka tidak dapat menyelesaikannya dengan begitu cepat. Tujuannya adalah membuat struktur asli dalam bentuk yang paling sesuai ketimbang menyelesaikannya dengan cepat. Ia pun menargetkan 10 persen sisa pengerjaan bisa digenapi dalam empat minggu ke depan.
Sebagian besar bangunan ini disebut terbuat dari kayu. Masjid ini dibangun oleh Vani Mehmet Efendi, seorang sarjana Turki yang dipanggil ke Istanbul oleh Sultan Mehmed IV setelah khutbah yang dia berikan ke seluruh negeri. Setelah itu, Mehmet Efendi menghadiri komune Sultan Mehmed IV dan melatih banyak şehzades (pangeran).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
