REPUBLIKA.CO.ID, NUR SULTAN – Menteri Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan Arab Saudi, Dr Abdullatif bin Abdulaziz Al Al-Sheikh mengunjungi Masjid Nur Sultan di Kazakhstan Sabtu (17/9/2022).
Dia mengunjungi berbagai fasilitasnya, dan diberi pengarahan tentang detail masjid. Dia juga meminta untuk menyebarkan metode moderasi.
Dilansir dari laman Saudi Gazette pada Ahad (18/9/2022), Abdullatif menekankan pentingnya merawat rumah ibadah, dan perlu mengaktifkan peran dalam menyebarkan metode moderasi dan mengatasi ujaran kebencian.
Dia juga menegaskan perlunya mengaktifkan program panggilan yang melayani Muslim Kazakhstan dan pengunjung negara itu. Kemudian menyampaikan bahwa rumah ibadah menjadi mercusuar untuk cinta dan perdamaian.
Adapun Masjid merupakan salah satu monumen Islam yang paling terkenal. Baru-baru ini dibuka, dan dinominasikan untuk masuk ke Guinness World Records.
Sementara itu sebelumnya Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev bertemu dengan Imam Besar Al-Azhar Dr Ahmed Al-Tayeb, dan Ketua Dewan Sesepuh Muslim, di Istana Kepresidenan untuk meninjau prospek mempromosikan kerjasama pada Selasa (13/9/2022).
Tokayev membahas pentingnya pendidikan agama selama pertemuan. Dia mengatakan bahwa Kazakhstan menganggap Universitas Al Azhar sebagai suar, menyebarkan cahaya nilai-nilai agama bersama, Islam.
Secara terpisah, sebelumnya, Abdullatif dalam pertemuan sebelumnya pernah mengatakan Arab Saudi terus melakukan penyebaran paham moderasi dalam semua masalah agama. Dia juga akan membersihkan mimbar masjid dari ceramah yang menganjurkan apa pun yang bertentangan dengan pendekatan moderasi.
Saat menghadiri acara pekanan di saluran televisi MBC, Al-Sheikh mengatakan bahwa Hari Nasional tidak dirayakan sebagai hari festival karena orang menganggap hanya dua Idul Fitri yang harus ditandai sebagai festival dan beberapa orang di masa lalu melarang perayaan hari itu.
Tapi, hari ini, lebih tepatnya adalah hari ketika orang-orang Arab Saudi mengingat apa yang telah Tuhan berikan kepada mereka dalam hal penyatuan dan berkumpulnya warga negara yang tinggal di luar negeri.
“Apa yang kami lakukan sekarang adalah pengingat kepada generasi tentang berkah besar yang telah Tuhan berikan kepada mereka–berkah keamanan dan stabilitas, pelayanan ke Dua Masjid Suci dan tempat-tempat suci dengan cara terbaik,” kata dia sembari menekankan bahwa apa yang dilakukan kementerian ini berasal dari Alquran dan Sunnah Nabi (saw).
Dia mencatat peran orang-orang Arab Saudi dalam menjaga negara ini tetap utuh dan menikmatinya.
“Mereka tinggal di negara tauhid murni dan negara yang menampung Dua Masjid Suci. Kami berada dalam kondisi terbaik kami dan kami harus bersatu dengan pemimpin kami yang bijaksana, yang memberikan layanan paling berharga bagi negara dan warga negara. Targetnya sekarang adalah warga negara dengan agamanya, keamanan dan stabilitasnya, dan dalam negara yang kita tinggali ini, kita harus membela negara ini, dan mempertahankan agama kita yang sebenarnya dan doktrin tauhid yang memerintahkan kita untuk mendengarkan dan mematuhi perintah pemimpin kita dan untuk melindungi tanah air kita,"ujar dia.
Al-Sheikh mengatakan bahwa semua imam dan khatib saat ini bekerja sama dengan Kementerian dan ingin mengimplementasikan apa yang dikeluarkan oleh kementerian tersebut. Al-Sheikh meminta semua orang untuk bersatu di belakang kepemimpinan mereka sambil melayani tanah air dan warga.
Sumber: saudigazette