REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak membuka Kongres III Persatuan Guru Nahdatul Ulama (Pergunu) yang dihelar di Pondok Pesantren Ammanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, mulai Kamis (26/5/2022) hingga Sabtu (28/5/2022).
Emil pun mengajak para guru Nahdatul Ulama untuk menjadi filter moral, serta pemberi arahan dan wawasan bagi generasi muda di era globalisasi.
Emil mengatakan, sosok yang dapat menjembatani antara agama dan perkembangan ilmu pengetahuan adalah guru.
"Guru itu elemen yang sangat penting dalam menopang eksistensi Nahdatul Ulama karena menjadi simbol kesinambungan ilmu pengetahuan dan akhlak," kata Emil.
Emil menyebut peran guru begitu besar dan krusial di zaman ini. Bukan sebatas menyampaikan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai yang baik dan menjadi penyaring bagi berbagai perkembangan di era globalisasi.
Generasi muda saat ini, kata dia, dihadapkan pada arus globalisasi yang melahurkan banyak tantangan baru. "Peran pendidik di sini sangat penting, sebagai peneguh moral dan filter," ujarnya.
Emil mengatakan, guru bukan hanya tenaga pengajar di sekolah, tetapi semua orang yang memiliki peran untuk mendidik. Salah satunya selain orang tua, adalah ulama. Konteks guru, kata dia, sangatlah luas. Tidak hanya satu bidang ilmu tapi juga berbagai bidang ilmu.
"Tugas pendidik bukan hanya mengajari melainkan juga memberi arahan serta menggali potensi diri siswanya," kata Emil.
Emil pun berharap, Pergunu dapat terus berkiprah di dunia pendidikan dan memberikan kontribusi terbaiknya dalam pengembangan potensi generasi muda Indonesia. "Semoga NU dan Pergunu dapat selalu memberikan yang terbaik, yang excellent, yang luar biasa," ujarnya.