Sabtu 03 Jul 2021 02:11 WIB

Jejak Penunggang Unta Pembawa Islam di Australia

Penunggang unta Afganistan membangun masjid dan memperkenalkan Islam di Australia.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
 Unta membawa terigu yang dikendarai oleh penunggang unta dari Afghanistan di Queensland Barat. (foot : George Grill. Courtesy of the State Library of NSW)

Membangun Bangsa di Atas Punggung Unta

Sementara pencarian mereka tidak terlalu berhasil, namun para penunggang unta menunjukkan nilai mereka. Begitu juga unta mereka, yang terbukti jauh lebih tangguh daripada kuda. 

Kabar dengan cepat menyebar dan pengusaha Inggris mulai membawa ghan dan unta. Pada tahun 1866, lebih dari 100 unta dan sedikitnya 30 ghan datang ke Australia dari India dan Afganistan untuk bekerja di perusahaan komersial. 

Mereka dipekerjakan untuk ekspedisi lebih lanjut di seluruh Australia, yang pada saat itu sebagian besar masih belum dipetakan oleh penduduk kulit putih. Penunggang unta menjadi sangat dihargai sehingga, pada akhir abad ke-20, setidaknya ada 2.000 ghan di seluruh negeri. Sekitar 1.000 di antaranya bekerja di Australia Barat.

Mereka sangat mahir dalam menciptakan jalur transportasi baru yang membentang dari kota pertambangan dan pusat pertanian yang terisolasi. Beberapa penunggang unta ini menetap di komunitas mereka sendiri. Di tempat yang dikenal sebagai kamp ghan dan di kota-kota terpencil ini, para penunggang unta mendirikan masjid pertama di Australia dengan mengumpulkan dana mereka untuk membangunnya.

Melalui para ghan inilah Islam pertama kali berakar di negara ini dan azan dikumandangkan melalui komunitas-komunitas yang terisolasi.

Para penunggang unta ini terlibat dalam pembangunan lebih dari selusin masjid di Australia. Terkadang mereka diberkati karena dikunjungi para mullah (ahli agama) dari India. Sekarang, hanya dua dari masjid-masjid ini yang tersisa.

Masjid Afghan di Broken Hill, New South Wales, adalah sebuah bangunan dasar kecil yang dibangun di sebuah kamp unta sekitar tahun 1891, dan sekarang beroperasi sebagai museum. Yang kedua adalah struktur yang jauh lebih besar dan megah, Masjid Adelaide, di ibu kota Australia Selatan. Dibangun pada tahun 1888-1889, ini adalah masjid tertua yang masih ada di Adelaide, dan jadi simbol kota berkat empat menara putihnya yang tinggi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement