REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Mereka menjelajahi Australia dengan unta, membangun masjid, memperkenalkan Islam, dan membantu menumbuhkan industri pertanian negara itu. Antara tahun 1860 dan 1920-an, setidaknya 3.000 pria Muslim dan Sikh dari Afghanistan, India, Turki, Mesir dan Iran direkrut ke Australia karena keahlian mereka dalam mengendarai unta.
Mereka memanfaatkan hewan-hewan tangguh ini untuk mengangkut barang, mencari lahan penggembalaan baru, dan memetakan rute baru melintasi bentangan luas dan kering di pedalaman Australia. Secara kolektif, mereka dikenal sebagai penunggang unta atau ghan (singkatan dari Afghan).
Meskipun peran mereka dalam membangun Australia modern sebagian besar telah dilupakan, itu disorot oleh film Australia baru, The Furnace, yang dirilis pada bulan Desember. Artikel ini dilansir dari laman The National News, Jumat (2/7).