Kamis 06 May 2021 03:52 WIB

Brigid Aylward Nikmati Jadi Muslimah Irlandia Berjilbab

Pada November 2008, Brigid Aylward menerima Islam.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Mualaf tengah membaca literatur Islam/ilustrasi
Foto:

Terlebih lagi sekarang, dengan larangan burkini di Prancis menyebabkan perdebatan tentang bagaimana menghadapi ketakutan akan terorisme. Juga keputusan baru-baru ini oleh Pengadilan Tinggi Swiss yang berarti gadis Muslim harus belajar berenang dengan anak laki-laki sebagai bagian dari pendidikan mereka. Karena itu, masalah bagaimana memberi ruang bagi tradisi dalam suasana modern menjadi semakin rumit.

"Kebanyakan wanita Muslim di barat memilih memakai kerudung sebagai bagian dari identitas mereka. Ini bukan tindakan fundamentalis. Itu adalah bagian dari agama dan ada banyak arti yang berbeda di dalamnya, tetapi itu semua diurai menjadi satu simbol agama," tutur Woodlock.

Woodlock sendiri mengenakan jilbab setiap hari. Ketika mengunjungi negara Muslim, dia mendapat pemahaman yang lebih dalam tentang mengapa wanita memakai jilbab. "Saya benar-benar merasakan privasi itu, saya merasa saya dapat melihat dunia. Tetapi saya tidak akan memakainya di Barat, kalau itu menimbulkan ketakutan," tuturnya.

Brigid dan Woodlock mengambil bagian dalam satu-satunya acara terdaftar di Irlandia untuk memperingati Hari Hijab Sedunia pada Rabu lalu di Waterford Institute of Technology. Acara global tahunan itu didirikan oleh New Yorker Nazma Khan pada 2013 untuk melawan prasangka dan diskriminasi terhadap wanita Muslim.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement