Ahad 02 May 2021 21:37 WIB

Agama Bukan Ukuran Integrasi Bagi Muslim di Jerman

Populasi Muslim menjadi lebih beragam dalam konteks imigrasi dari negara Islam.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Muslim Jerman

Agama mungkin tidak begitu relevan

Sommer mengatakan analisis studi yang dilakukan antara 2019 dan 2020 menunjukkan pengaruh agama pada integrasi kerap kali dilebih-lebihkan. Studi membandingkan populasi Muslim dan Kristen atau tidak beragama yang berlatar belakang migrasi seringkali menunjukkan agama bukan faktor penentu. 

Salah seorang penulis, Kerstin Tanis memberikan satu penjelasan tentang tingkat pendidikan yang lebih rendah. “Pertimbangkan, banyak imigran baru dari Timur Tengah dan Timur Dekat harus menghentikan program pendidikan mereka karena migrasi mereka,” kata Tanis. 

Sebanyak 74,6 persen Muslim dengan latar belakang migrasi tidak memiliki kualifikasi kejuruan atau profesional dibandingkan dengan 71,9 persen Kristen dengan latar belakang migrasi dan rata-rata 72,4 persen di semua agama.

Akan tetapi, di antara Muslim tanpa latar belakang migrasi yang keluarganya telah berada di Jerman setidaknya selama tiga generasi, angkanya turun menjadi 21,8 persen. Ini hampir sama dengan rata-rata untuk semua orang tanpa latar belakang migrasi 21 persen.

“Aspek-aspek seperti lama tinggal, alasan migrasi atau situasi sosial membentuk proses integrasi jauh lebih besar daripada afiliasi agama,” kata laporan itu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement