REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ribuan tenaga pendidik agama dan marbot masjid di Kota Sukabumi mendapatkan pembinaan dan bantuan dana dari Pemkot Sukabumi. Perhatian ini diberikan sebagai bentuk pengakuan bahwa tenaga pendidik agama dan marbot masjid menempati peran penting dalam pembangunan bidang keagamaan.
Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dalam kegiatan pembinaan tenaga pendidik agama dan marbot masjid triwulan kedua 2019 di Gedung Pusat Kajian Islam Kota Sukabumi, Senin (26/8) lalu. Kegiatan yang bertemakan Mewujudkan tenaga pendidikan agama yang berakhlakul karimah menuju Sukabumi religius, nyaman dan sejahtera ini dihadiri sebanyak 1.256 tenaga pendidik agama dan 397 orang marbot masjid.
''Pemkot serius memperhatikan pembinaan tenaga pendidik agama dan marbot Sukabumi,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Selasa (27/8).
Sebabnya, pembangunan tidak hanya bisa dilakukan oleh Pemkot Sukabumi karena banyaknya permasalahan, target pembangunan, visi dan misi wali kota dan wakil wali kota Sukabumi tidak mungkin diwujudkan pemkot semata.
Melainkan ungkap Fahmi, membutuhlan kerjasama dan kolaborasi serta kebersamaan diantara semua. Terlebih lagi dalam bidang keagamaan.
Fahmi menuturkan, basis keagamaan atau titik tolak pembangunan di Kota Sukabumi adalah keagamaan. Sehingga visi pemkot yakni terwujudnya Sukabumi yang religius dan hal ini tidak mudah perlu dukungan dari para tenaga pendidik keagamaan.
Guru TPQ, TPA, guru pontren, dan marbot masjid lanjut Fahmi menjadi bagian penting dan diajak hadir. Hal ini karena tidak bisa dipungkiri seperti marbot masjid minimal lima hari untuk sadar akan arti kehidupan seperti azan dan ikomah.
Lebih lanjut Fahmi menerangkan, besaran dana pembinaan untuk tenaga pendidik agama lebih baik dibanding tahun lalu. Namun yang terpenting bukan nilainya yang terpenting dilihat ajakan dan perhatian dari pemda untuk meningkatkan semangat keagamaan di kota tercinta.
''Doakan anggaran pemerintah, ketika terjadi peningkatan pendapatan daerah maka guru agama dan marbot masjid akan menjadi bagian yang ditingkatkan juga dananya,'' imbuh Fahmi. Di sisi lain pembinaan mampu menjadi penyemangat dan terus berkolaborasi dalam kebaikan dalam kerangka menegakan kalimat Allah SWT.
Terlebih tantangan ke depan makin besar seperti kasus bayi yang dibuang oleh orangtuanya dan operasi yustisi didapatkan minuman beralkohol padahal Sukabumi zero alkohol dan remaja belasan tahun yang akrab dengan prostitusi karena bisa jadi sentuhan keagamaan tidak sampai ke mereka.
Oleh karena itu kata Fahmi, mari berkomitmen tidak ada kesolehan individual akan tetapi kesolehan secara masyarakat. Dalam arti ajak mereka untuk soleh agar sebuah kota mendapatkan keberkahan.
Plt Kabag Kesra Setda Kota Sukabumi, Aang Zaenudin mengatakan, jumlah tenaga pendidik yang mendapatkan bantuan pembinaan adalah tenaga pendidik agama sebanyak 1.256 orang dan Marbot masjid 397 orang.
Setiap orang mendapatkan bantuan Rp 150 ribu dan pembayaran triwulan kedua Rp 450 ribu dan total uang pembinaan Rp 725.850.000.