Kamis 23 May 2019 15:49 WIB

Mencintai Rasulullah SAW

Mencintai Rasulullah SAW pada hakikatnya juga mencintai Allah SWT

Rasulullah
Foto: Pixabay
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mulyana

Sepanjang sejarah kehidupannya, Rasulullah Muhammad SAW mendedikasikan hidup dan kehidupannya untuk menegakkan agama Allah dan mendidik umat Islam. Bahkan, kepedulian dan kecintaan beliau terhadap umatnya ditunjukkan dengan sangat luar biasa hingga akhir hayatnya. Pun ketika umatnya menyakiti dan mengusirnya.

Baca Juga

Allah mengabadikan sifat beliau dalam firman-Nya. "Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin" (QS. 9: 128).

Karena itu, wajib bagi setiap umat Islam untuk mencintai Rasulullah sebagaimana cinta beliau kepada kita.

 

Mencintai Rasulullah, pada hakikatnya, merupakan cinta kepada Allah. Allah berfirman, yang artinya, "Katakanlah, 'Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. 3: 31).

Dalam suatu hadis, Anas bin Malik menceritakan bahwasanya Rasulullah bersabda, "Tidaklah beriman seseorang di antara kalian, sehingga aku lebih ia cintai dari keluarganya, hartanya, dan dari semua manusia" (HR Muslim).

Dalam riwayat yang lain dijelaskan bahwa mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi kecintaan kepada yang lainnya merupakan salah satu bentuk manisnya iman.

Dalam kaitan hadis di atas Allah menegaskan: ''Katakanlah, 'jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya'. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.'' (QS. 9: 24). Mencintai Rasulullah dapat dilakukan dengan dua cara.

Pertama, meneledani sikap dan perilakunya serta taat kepada perintahnya. Allah menjelaskan bahwa Rasulullah adalah suri teladan yang baik bagi umat manusia (QS. 33: 21). Karenanya, sebagai salah satu wujud kecintaan kepadanya kita wajib melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, dan meneladaninya. Kedua, selalu merindukan dan mengingatnya. Orang yang merindukan Rasulullah akan selalu berusaha mengerjakan amalan-amalan yang beliau contohkan agar kelak dapat mendekatkan posisinya dengan Rasulullah.

Dan, seorang yang mencintai Rasulullah akan senantiasa mengingatnya dalam setiap aktivitasnya dan selalu membaca shalawat atasnya. Mengenai bershalawat atas Nabi, Allah memerintahkan dalam firman-Nya. Artinya, "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya" (QS. 33: 56). Wallahu a'lam bis-shawab.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement