Jumat 26 Oct 2018 19:20 WIB

Muslim Kamerun Aktif Kaderisasi Umat

Mereka merelakan sebagian hartanya diwakafkan demi pembangunan sarana publik.

Muslim Kamerun
Foto: AP
Muslim Kamerun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Mohamed Malik Farouk, Imam utama Douala mengatakan, setiap kali meminta masyarakat setempat membantu membangun madrasah, umat Islam di Kamerun selalu menyumbang dengan senang hati. Mereka merelakan sebagian hartanya untuk disedekahkan atau bahkan diwakafkan demi pembangunan sarana publik.

Mereka aktif menghidupkan sekolah untuk menjalankan kaderisasi umat. Mereka juga membangun rumah sakit dan terlibat dalam berbagai program pemberdayaan ma syarakat. Syekh Farouk mengatakan, banyak warga di sana menjadi mualaf karena mereka meneladani perangai dan kepriba dian umat Islam yang santun dan mengapresiasi adat dan tradisi setempat. "Muslim di sini bersikap baik secara moral.

Mereka memperlakukan tetangga non-Muslim dengan penuh hormat," ujarnya. Mereka juga tidak terlibat dalam kejahatan dan berbagai hal yang meng ganggu ketertiban. Banyak orang yang ingin menjalani hidup bersih dari narkoba, alkohol, dan seks bebas.

Masyarakat setempat menyadari semua itu adalah penyebab utama hancurnya kehidupan bermasyarakat yang menjunjung tinggi akhlak mulia dan tradisi leluhur yang menghormati sesama. Syekh Farouk menegaskan, umat Islam di Kamerun hidup damai dengan rekan-rekan non-Muslim. Meskipun berjumlah besar, umat Islam tidak pernah berkonflik dengan komunitas apa pun dan di mana pun.

Baca: Syiar Islam di Kamerun

Di Kamerun, masjid dan ge reja sering berdekatan dalam tanda toleransi beragama. "Sebagai imam, kita selalu mengkhut bahkan persatuan, solidaritas dan persaudaraan," kata Syekh Farouk.

Ulama setempat mengimbau ma syarakat untuk memperlakukan tetangga mereka dengan hormat, meski mereka menganut keyakinan berbeda. Mereka harus saling bersinergi dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertum buhan anak sebagai generasi penerus bangsa.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement