Kamis 28 Feb 2019 23:21 WIB

Islam Warnai Kehidupan di Kamerun

Muslim di Kamerun aktif bersosialisasi

Muslim Kamerun
Foto: AP
Muslim Kamerun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak warga di sana menjadi mualaf karena meneladani perangai dan kepribadian umat Islam yang santun dan mengapresiasi adat setempat. Islam adalah salah satu agama yang tumbuh paling cepat di dunia. Di berbagai negeri, agama tersebut berkembang mewarnai budaya masyarakat setempat, tak terkecuali di Kamerun.

Muslim di sana aktif bersosialisasi, menghimpun masyarakat setempat untuk mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik. Mereka membangun masjid baru setidaknya setiap dua tahun untuk menampung jumlah Muslim yang kian bertambah.

"Perluasan masjid yang ada dan pembangunan masjid baru dengan jelas menunjukkan bah wa Islam berkembang sangat cepat di Douala dan Kamerun pada umumnya," kata Syekh Mohamed Malik Farouk, imam utama Douala, kepada Andolu Agency dalam sebuah wawancara.

Dia bersyukur rumah Allah berdiri di berbagai wilayah sehingga memudahkan umat Islam berkumpul, menyiarkan dakwah, dan shalat berjamaah. Masjid menjadi pusat kegiatan keagamaan, termasuk di dalamnya pendidikan keagamaan yang digemari anak-anak.

Islam pertama kali berkembang di Kamerun sekitar tahun 1800-an. Pedagang Muslim dari berbagai negeri berdatangan ke sana meramaikan daerah pesisir. Mereka kemudian membaur dan menetap sehingga anak dan cucu mereka beranak pinak. Semuanya memeluk Islam.

Masjid besar pertama dibangun pada 1922. Jumlahnya meningkat secara signi fikan selama bertahun-tahun. Kota Douala memiliki lebih dari 90 masjid. Kota itu menjadi tempat tinggal bagi sekitar 500 ribu Muslim.

Tahun 2013 lalu, imam di sana, Syekh Ahmed Babikir, dilantik di sebuah upacara khusus di Masjid Malaape. Acara yang pe nuh warna itu dihadiri lebih dari 20 anggota asosiasi Muslim yang mewakili beberapa suku.

Para tetua adat menyematkan tanda tutup kepala kepada Syekh Babikir sebagai bentuk pengakuan selaku imam. Dia juga diberi salinan Alquran untuk digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya.

Menurut Facebook CIA, jumlah Muslim di sana sekitar 20 persen dari total populasi yang berjumlah 20,5 juta. Pada umumnya dari mereka tinggal di Kamerun utara dan berasal dari suku-suku besar, seperti Fulani dan Peuhl.

Muslim di Kamerun biasanya berkecim pung dalam perdagangan dan memiliki bisnis besar di negara Afrika. Tidak seperti di negara-negara Afrika lain nya, kon stitusi Kamerun menetapkan kebebasan beragama. Pemerintah pada umumnya menghor mati hak dalam praktik ber ibadah masing-masing warga.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement