Kamis 28 Feb 2019 23:43 WIB

Muslim Kamerun Waspadai Kelompok Militan

Muslim Kamerun kompak hadapi kelompok militan.

Muslim Kamerun
Foto: AP
Muslim Kamerun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pada sebuah pertemuan yang di mulai dan diakhiri dengan doa-doa, sekitar 300 ulama Kamerun berkumpul untuk sebuah dialog tentang bagai mana menghadapi ancaman ideologi kelompok militan Boko Haram dan organisasi militan ISIS.

Cavaye Yegue Djibril, yang merupakan pembicara dari majelis nasional Kamerun, pemimpin tradisional, dan Muslim Kota Mada di perbatasan Nigeria, mendesak warga Kamerun untuk waspada.

Baca Juga

“Siapa pun yang bekerja sama dengan ISIS atau ekstremisme harus menyadari tak akan mampu menghadapi persatuan dan soliditas masyarakat Kamerun yang cinta damai,” ujarnya. Boko Haram berjanji setia kepada ISIS pada bulan Maret 2015. Kelompok teroris itu mengklaim telah mengendalikan wilayah yang luas di Irak dan Suriah.

Proses rekrutmen massalnya dianggap sebagai salah satu ancaman keamanan terbesar yang dihadapi Eropa dan Amerika Serikat. ISIS menjanjikan perekrutan masyarakat dalam jumlah besar. Mereka meyakini masyarakat akan tertarik untuk menjadi warga ISIS dengan iming-iming kehidupan yang lebih layak.

Pemimpin Muslim Kamerun mengatakan bahwa beberapa penduduk Kamerun yang muda menganggur telah menjadi korban ideologi Boko Haram. Ulama mengkhawatirkan mereka terlibat dalam aksi teror yang merusak stabilitas kawasan. Dialog tersebut diselenggarakan di Yaounde oleh Ulama Uni Afrika Muslim (UAM) dan Asosiasi Budaya Islam Kamerun (ICA).

Kedua organisasi tersebut mengatakan, mereka telah mendidik Muslim setempat agar tidak tergiur oleh iming-iming ISIS yang penuh dengan tipu daya. Kamerun adalah satu dari beberapa negara yang terkena dampak pemberontakan di negara tetangga Nigeria.

Chieck Nsangou dari UAM mengatakan, Muslim Kamerun dapat mengidentifikasi pendukung ISIS adalah orang-orang yang mengklaim ingin menerapkan hukum syariah dengan segala cara.

Moussa Oumarou dari ICA mengatakan, warga Kamerun harus waspada terhadap perang psikologis yang meletus antara kelompok Islam Kamerun, Sunni, dan Syi'ah. Dia yakin Boko Haram bermaksud mendorong elemen garis keras dalam kelompokkelompok ini untuk mengacaukan Kamerun.

"Sunni merupakan mayoritas Muslim di Kamerun. Sebagian mereka adalah Syi'ah. Tidak ada alasan objektif untuk mengucilkan mereka karena semuanya adalah bagian dari keluarga Islam yang lebih besar," katanya.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement