Rabu 04 Apr 2018 01:23 WIB

Persatuan Guru Madrasah Minta Arteria Dahlan Sampaikan Maaf

Pernyataan yang disampaikan Arteria Dahlan dianggap tidak pantas.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan menyesalkan Calon Hakim Agung yang diusulkan oleh Komisi Yudisial (KY) jauh dari kriteria Komisi III DPR RI.
Foto: DPR RI
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan menyesalkan Calon Hakim Agung yang diusulkan oleh Komisi Yudisial (KY) jauh dari kriteria Komisi III DPR RI.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Persatuan Guru Madrasah (PGM) Kota Tasikmalaya ikut menyikapi pernyataan anggota DPR Arteria Dahlan yang ditujukan pada Kementerian Agama (Kemenag). PGM meminta supaya Arteria menyampaikan permohonan maaf pada masyarakat.

Ketua PGM Kota Tasikmalaya Asep Rizal Asyarie memandang pernyataan yang disampaikan Arteria Dahlan dianggap tidak pantas. Bahkan, menurutnya ucapan itu melukai perasaan pihak manapun yang kepengurusannya berada di bawah Kemenag.

"Perlu diingat di Kemenag itu kan ada banyak elemen, ada pondok pesantren, ulama, guru madrasah, sebagai bagian dari keluarga besar Kemenag. Ketika itu (ucapan Arteria) disampaikan maka terkesan seluruh elemen dalam Kemenag ini tidak memiliki citra positif di mata pemerintah," katanya pada wartawan

Pihak PGM Kota Tasik meminta DPRD Kota Tasikmalaya untuk menyampaikan tuntutan kepada Artarita Dahlan supaya secepatnya meminta maaf kepada publik. Ia berharap para wakil rakyat agar lebih berhati-hati saat berkata di depan publik. Ia menyayangkan sikap anggota DPR yang malah menebar kebencian.

Ini yarus jadi pelajaran juga bagi anggota DPR Daerah sebagai wakil rakyat supaya tidak melakukan kesalahan yang sama. Kritik itu boleh, tetapi harus solutif, bukan menyebar caci maki dan kebencian, ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Agus Wahyudin mengatakan, akan secepatnya meneruskan tuntutan PGM Kota Tasik pada pemerintah pusat. Menurutnya, Kemenag punya peran yang tak bisa diabaikan.

Kemenag itu perannya sangat besar, terutama di Kota Tasik sebagai kota santri. Nanti akan kami sampaikan ke pusat, dan kami harapkan kejadian serupa tidak terulang lagi, tuturnya.

Sebelumnya, politisi PDIP Arteria Dahlan menuai kontroversi saat melontarkan kata 'bangsat' dalam rapat kerja bersama Kemenag di gedung DPR. Ia merujuk kepada oknum di Kemenag terkait banyaknya kasus travel umrah bermasalah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement