Rabu 08 Feb 2017 17:47 WIB

Diusir dan Digunduli, Charoline Bertahan Karena Ingat Perjuangan Rasulullah

Rep: mgrol86/ Red: Agung Sasongko
Mualaf tengah berdoa (ilustrasi)
Foto:
Mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Tidak sampai disitu, ayahnya pun mengusirnya. Charoline pun meninggalkan rumah tanpa uang sepeser pun. Dia pun sempat menjadi tontonan orang-orang yang melihatnya, tapi ada tetangganya yang menolong dan dia meminta diantarkan ke rumah Umi.

Beberapa hari dia tinggal di rumah Umi, kemudian dia dititipkan ke pesantren di daerah Bogor semua itu atas permintaan Charoline karena dia ingin mendekatkan diri kepada Allah dan untuk keselamatannya.

Dia sangat yakin kalau suatu saaat keluarganya pasti akan datang untuk memaksanya kembali ke Nasrani. Selama tiga tahun dia memantapkan keislamannya di pesantren lalu kembali lagi ke Jakarta dengan maksud untuk mengunjungi keluarganya karena dia sangat rindu.

Tapi keluarganya sudah pindah, dia mendapat kabar dari salah seorang teman gerejanya dahulu kalau keluarganya sangat malu karena Charoline berpindah agama. Sampai saat ini dia tidak pernah bertemu dengan keluarganya meski sudah mencarinya tapi belum juga berjumpa.

“Saya selalu berdoa kepada Allah agar Allah memberikan mereka hidayah, setidaknya walaupun didunia kami terpisah tapi kami bisa bertemu di surga-Nya.” Ungkapnya.

Charoline yang sangat mencintai Islam. Dia berusaha untuk melahirkan generasi Islam dengan mendidik anak-anaknya pada agama Allah agar menjadi pejuang agama Allah. Selain itu, dia pun mendirikan sekolah TK Islam, menurutnya ketauhidan dan ilmu agama itu harus ditanamkan sejak kecil dan anak-anak itulah yang nantinya menjadi generasi Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement