REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah memberikan ujian kepada hamba-Nya guna menguji seberapa kuat keimanan serta rasa cintanya kepada Allah. Setiap makhluk pasti akan diuji sesuai dengan porsi dan kapasitasnya masing-masing.
Charoline (bukan nama sebenarnya), berjuang untuk tetap teguh memeluk agama Islam. Meskipun sejak awal banyak ujian yang dirasakannya.
Dia sangat yakin dengan agama Islam yang diyakininya. Wanita yang berasal dari Medan ini memeluk agama Islam pada usianya 17 tahun.
Charoline tumbuh dan besar di lingkungan gereja. Ayahnya seorang pendeta. Sejak kecil, ia juga sering bertanya asal-muasal manusia.
“Saya lahir dari seorang ibu. Ibu saya lahir dari seorang ibu berarti itu nenek saya dan nenek saya lahir dari ibunya begitu seterusnya. Saya sering bertanya asal manusia dari mana tapi orang tua saya menjawabnya dari sperma, saya bertanya siapa yang menciptakan sperma itu? saya bertanya terus akhirnya saya dimarahi,” ungkap Charoline saat berbincang dengan Republika.co.id belum lama ini.
Beranjak dewasa Charoline semakin kritis. Sering, ia berpikir mengapa ada istilah anak Tuhan. Selalu bertanya soal itu, Charoline justru tak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
“Rata-rata jawaban mereka, Yesus adalah juru selamat dan penebus dosa manusia. Ditanya kenapa, mereka tak bisa menjawab dan menyuruh saya cukup meyakini,” kenang dia.