Kamis 05 Jan 2017 17:20 WIB

Alam Kurniawan: Takjub dengan Kalimat Tauhid

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Agung Sasongko
Mualaf/Ilustrasi
Foto:
Haji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejadian itu membuatnya tersadar kembali sebagai seorang Muslim. Ia pun teringat janjinya kepada Allah SWT. Alam menyadari, selama delapan tahun, ia telah melangkah jauh dari ajaran Islam. Selama itu pula, ia mengalami dua kali pernikahan yang gagal. Alam memutuskan kembali lagi ke Lampung. Di kota ini, ia memulai lembaran hidup baru dengan mendirikan salon kecantikan berkelas.

Usahanya berkembang pesat. Tahun 2000, ia berhaji untuk kali yang ketiga. Alam dipercaya menjadi ketua rombongan. Selama dua tahun (2001 dan 2002), ia pun diamanatkan jamaah untuk membawa dan membimbing orang tuanya pergi haji. Nikmat Allah SWT yang telah diberikan kembali kepadanya tidak akan ia sia-siakan lagi.

Tahun 2003, Alam mendirikan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) bernama Tan-Em, mengambil nama masjid besar dan bersih di luar tanah Haram Makkah. Setahun berselang, yaitu tahun 2004, ia menikahi Yulia, perempuan berdarah Cina-India. Tapi, rumah tangganya tak berlangsung lama. Perempuan yang telah memberinya seorang anak bernama Novianda Rizky Alam (4,5 tahun) itu kini telah meninggal dunia.

Sejak lebih setahun terakhir, Alam lebih banyak menghabiskan hari-harinya menolong orang sakit. Ia membuka pengobatan terapi ceragam dengan obat herbal. Masyarakat bawah ia prioritaskan. Peralatan terapi yang mahal telah ia beli dari Jepang. "Saya senang menolong orang," ujarnya. Ia kini telah menemukan ketenangan hidup. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement