Kamis 05 Jan 2017 17:20 WIB

Alam Kurniawan: Takjub dengan Kalimat Tauhid

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Agung Sasongko
Mualaf/Ilustrasi
Foto: Republika/Yasin Habibi
Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah berhaji kedua, cobaan menghampirinya. Usahanya bangkrut. Praktis, "Saya mulai dari nol lagi," ucapnya. Ia lalu meninggalkan Bandar Lampung untuk berkelana ke Jakarta. Ia tetap berkomitmen bisa hidup tanpa bantuan keluarga

"Saya berjanji sama Allah. Ya, Allah, tolong berikan saya kemudahan segala urusan dan saya akan kembali lagi beribadah untuk-Mu."

Di Jakarta, sejak tahun 1991, ia tergiur dengan dunia glamor dan hiburan malam bersama artis-artis. Beberapa tahun kemudian, ia mendapat pekerjaan di sebuah diskotik ternama di Surabaya, Jawa Timur. Jabatannya manajer operasional. Tugasnya "menghidupkan" suasana malam diskotik agar pengunjung tertarik dan betah.

Pada suatu malam, Alam mengenang, ia berada di depan panggung diskotik yang ramai pengunjung laki-laki dan perempuan malam. Sontak pandangannya melihat semua orang bukan manusia. Berjingkrak-jingkrak, teler, dan mabuk. Ia takut. Alam pergi ke toilet dan berkaca. Ia melihat wajahnya pun bukan manusia. Tiba di ruang kerjanya, Alam bersujud. Tak lama berselang, ia terkulai. Baru sadar setelah berada di rumah sakit.

"Kamu terkena OD (over dosis)," kata Alam mengulangi penuturan rekan yang membawanya ke rumah sakit. Padahal, menurut Alam, sejak lama ia tidak lagi menelan pil 'setan' dan menenggak alkohol karena tahu tidak baik untuk kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement