Kamis 11 Feb 2016 17:08 WIB

Forum Pesantren NTB Nilai BNPT Gegabah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Achmad Syalaby
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Forum Pesantren Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menilai pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tentang dugaan adanya kegiatan radikalisme di pondok pesantren Nurul Bayan, Lombok Utara adalah gegabah. Sebab, tidak ada kegiatan radikalisme di tempat tersebut. 

“Saya jamin di pondok itu (Nurul Bayan) tidak ada apa apa. Ssekarang pesantren terus berkembang. BNPT itu gegabah sekali,” ujar Ketua Forum Pesantren NTB, TGH Safwan kepada Republika.co.id di Mataram, Kamis (11/2).

Dia mengaku tahu betul dengan ponpes Nurul Bayan sebab merupakan perintis pondok tersebut. Pondok bahkan pernah akan dibubarkan disebabkan adanya penyakit Malaria. Namun, pembubaran tidak dilakukan sebab pemerintah kabupaten melakukan foging untuk menghentikan Malaria.

Ia menuturkan, jumlah total pesantren di NTB mencapai 682 pesantren dengan jumlah 546 berada di Pulau Lombok dan 136 di Pulau Sumbawa. Salah satunya adalah Nurul Bayan yang sudah memenuhi kriteria sebagai pondok pesantren diantaranya melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Safwan mengatakan, keberadaan pesantren harus bisa mempersatukan umat. Sehingga, apabila ada pesantren yang memecah belah masyarakat dan bangsa keluar dari koridor sebagai pesantren. Sebab, itu merupakan hal yang prinsip pondok pesantren. “Jadi pesantren ditengah bangsa ikut membangun,” ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement