Jumat 23 Oct 2015 10:19 WIB

Setelah Hari Santri Diresmikan, Ini yang Harus Dilakukan Kaum Santri

Rep: Marniati/ Red: Indah Wulandari
Ribuan santri berdoa bersama setelah pendeklarasian hari Santri oleh Presiden Joko Widodo di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (22/10).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ribuan santri berdoa bersama setelah pendeklarasian hari Santri oleh Presiden Joko Widodo di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (22/10). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama meminta para santri untuk meningkatkan kompetensi diri agar dapat menjadi poros peradaban.

Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin menegaskan, keberpihakan negara terhadap para santri juga harus disertai dengan keinginan santri untuk meningkatkan kompetensi diri.

"Karena meskipun negara berpihak secara signifikan tapi kalau santrinya tidak punya kompetensi ya tetap saja berada di pinggiran. Untuk itu meningkatkan kompetensi," ujar Kamaruddin Amin, Kamis (22/10).

Ia menjelaskan, penetapan Hari Santri Nasional menjadi langkah awal bagi Kementerian Agama untuk meningkatkan kompetensi santri dan memberdayakan pesantren. Seperti, pemberian kartu Jakarta Pintar untuk santri, bantuan sarana dan prasarana pesantren serta bantuan bagi pembina atau ustaz pesantren.  

Selain itu, Kemenag melakukan peningkatan atau pembinaan pesantren maritim. Pesantren maritim ialah pesantren yang berada di pesisir. Jadi, bentuk pelatihannya berupa  keterampilan tentang cara menangkap ikan yang benar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement