Rabu 27 May 2015 09:39 WIB

Kemenag akan Konsisten Kembangkan Pendidikan Islam di Perbatasan

Rep: c 30/ Red: Indah Wulandari
Suasana belajar di sebuah pesantren.
Suasana belajar di sebuah pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekjen Kementerian Agama Prof Nur Syam berharap program pengembangan pendidikan Islam di wilayah perbatasan bisa berlangsung lama dan konsisten.

“Ini kan program yang sangat  menarik,” ujar Nur Syam, Senin (25/5).

Sudah tiga tahun ini Kemenag terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan agama islam di wilayah-wilayah perbatasan. Sejauh ini Kemenag sudah membangun delapan pesantren di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia.

“Upaya ini kita lakukan, karena kita ingin antara wilayah Indonesia dan Malaysia itu tidak terjadi gap dan yang kita bidik adalah bidang pendidikan,” kata Nur Syam.

Nur Syam menjabarkan tentang perlakuan khusus pada pendidikan islam yang berada di wilayah perbatasan. Saat ini ada delapan pesantren yang mendapat sentuhan oleh beberapa kementerian, termasuk Kemenag dan Kementreian Dalam Negeri.

Pendidikan Islam itu diharapkan kedepannya dapat berkembang maju menjadi pendidikan luar biasa yang berada di wilayah perbatasan. Keinginan Nur Syam untuk memperbaiki wilayah perbatasan melalui pendidikan yang tidak kalah dengan pesantren-pesantren yang ada di pulau Jawa.

“Target kita, menjadikan madrasah dan pesantren-pesantren perbatasan tidak kalah hebat dengan pesantren di Jawa,” ujar Nur Syam.

Nur Syam berniat mengembangkan pesantren-pesantren tersebut baik dalam segi kewirausahaan, keunggulan bidang akademik, dan keunggulan bidang keagamaan. Kedepannya, ada sinergi kerjasama untuk membantu penguatan lembaga-lembaga pendidikan Islam di perbatasan dengan Filipina, Papua Nugini, ataupun Timor Leste.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement