REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukan Indonesia atau Malaysia, melainkan Singapura yang sukses meraup untung besar dari usaha Jepang merangkul wisatawan Muslim. Singapura melalui TFK Corporation, perusahaan yang menangani bisnis katering untuk Bandara Narita sejak Desember tahun lalu.
Dari pengadaaan katering halal itu, TFK mendapat 60 juta yen (700 ribu dolar singapura). "Dua per tiga Muslim membutuhkan makanan halal saat bepergian ke luar negeri," ucap Presiden TFK, Makoto Fukada, seperti dilansir Muslimvillage.com, Rabu (29/10).
Menurut Fukuda, satu juta wisatawan Muslim akan mendatangi Jepang pada tahun 2020. Jumlahnya tiga kali lipat dari tahun 2013. "Jadi, ketersediaan makanan bersertifikat halal menjadi sangat penting," kata dia.
Peluang Singapura meraup untuk dari bisnis ini memang besar. Apalagi, secara tradisi Singapura lebih dekat dengan umat Islam. Ini artinya, Singapura tahu apa yang dibutuhkan dalam urusan kebutuhan wisatawan Muslim.
"Perusahaan Singapura dapat membantu negara-negara seperti Jepang dalam memahami dan memenuhi kebutuhan wisata muslim, kata Badan perdagangan IE Singapura, Lee Hoi Leong. Hoi Leong, mengatakan multi etnis Singapura memiliki sudah terbiasa hidup bersama masyarakat minoritas Muslim.
Singapura bahkan sudah memiliki lembaga yang mengeluarkan sertifikasi halal. Sertifikasi itu merupakan rekomendasi Dewan Agama Islam Singapura (MUIS). Ini artinya, Singapura tidak perlu lagi repot mengurusi masalah sertifikasi.