Selasa 07 Mar 2023 23:17 WIB

Menengok Filantropi Islam di Singapura, Bantu Palestina Hingga Afrika

Lembaga filantropi Islam Singapura menggalang dana melalui digital dan konvensional.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Abdul Gafoor yang terletak di Jalan Dunlop, kawasan Little India, Singapura. Menengok Filantropi Islam di Singapura, Bantu Palestina Hingga Afrika
Foto: Republika/Idealisa Masyrafina
Masjid Abdul Gafoor yang terletak di Jalan Dunlop, kawasan Little India, Singapura. Menengok Filantropi Islam di Singapura, Bantu Palestina Hingga Afrika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Executive Officer Rahmatan lil 'Alamin Foundation, Muhammad Faizal Othman bercerita tentang bagaimana filantropi Islam di Singapura. Rahmatan lil 'Alamin Foundation adalah salah satu lembaga filantropi Islam di Singapura yang berdiri pada 2009.

Faizal menjelaskan, kalangan Muslim dan non-Muslim di Singapura memiliki kepedulian yang tinggi untuk berbagi kepada masyarakat di belahan dunia yang mengalami kesulitan. Misalnya, pada saat warga Palestina diserang habis-habisan oleh tentara Israel pada 2021 silam hingga banyak korban berjatuhan, banyak Muslim dan non-Muslim yang berdonasi.

Baca Juga

"Kami di Singapura prihatin dengan keadaan orang Palestina yang hidup dalam kesusahan. Salah satu cara kami membantu orang-orang Palestina, ialah dengan berderma untuk mereka," tuturnya kepada Republika.co.id, usai menghadiri peluncuran laporan tahunan filantropi Islam UNHCR 2023 di Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Rahmatan lil 'Alamin Foundation, pada 2021 itu, bekerja sama dengan Badan PBB untuk memberikan donasi kepada warga Palestina. Uang yang terkumpul usai dilakukan penggalangan dana sebesar empat juta dolar Singapura atau sekitar Rp 44 miliar. Dana itu khusus untuk membantu warga di Palestina.

"Ramai orang Singapura yang melakukan kebaikan kepada mereka yang hidup di Palestina. Ini satu cara terbaik bagi mereka yang mau membela orang-orang Palestina dari keganasan. Tentu ini bukan suatu perkara yang dianjurkan dalam Islam, karena Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian," terangnya.

Menariknya, penghimpunan dana yang kemudian terkumpul Rp 44 miliar itu hanya dilakukan selama sembilan hari. Mereka yang menyumbang untuk Palestina tidak hanya dari kalangan Muslim tetapi juga non-Muslim.

"Muslim di Singapura hanya 15 persen, tetapi sumbangan yang kami terima untuk orang-orang Palestina itu juga termasuk dari orang yang bukan Muslim," kata Faizal.

Dia menambahkan, filantropi Islam di Singapura terus berkembang dalam melaksanakan berbagai programnya. Tidak hanya mengirim bantuan ke Palestina, tetapi juga ke negara-negara lain yang membutuhkan.

Terbaru, lembaga filantropi yang dipimpin Faizal itu baru saja selesai menggalang dana untuk Turki dan Suriah. Dana yang terkumpul dua juta dolar Singapura atau sekitar Rp 22 miliar. "Dan sekarang kami mau bekerja sama dengan UNHCR untuk membantu orang-orang di Afrika," ujarnya.

Metode penggalangan dana yang dilakukan oleh Rahmatan lil 'Alamin Foundation, yaitu melalui digital dan konvensional. Donasi melalui digital semakin gencar, tetapi tidak mengabaikan penggalangan dana melalui cara-cara konvensional. Misalnya dengan meletakkan kotak donasi di masjid-masjid.

"Kami bekerja sama dengan masjid-masjid. Semua masjid akan membantu dan mereka akan meletakkan kotak donasi. Kami juga memberi penyampaian pada saat menunggu khutbah sholat Jumat, agar masyarakat mengetahui usaha kami dan mereka dengan senang hati memberi bantuan dan sumbangan," jelasnya.

Setiap tahunnya, Faizal mengatakan, lembaganya bisa mengumpulkan donasi hingga lima juta dolar Singapura atau sekitar Rp 55 miliar. "(Setiap tahun) berbeda-beda menurut keadaan, kemungkinan satu tahun itu terkumpul lima juta dolar Singapura, kadang-kadang tiga juta dolar Singapura, atau satu juta dolar Singapura," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement