Ahad 04 Dec 2016 17:09 WIB

Ane Chandra Berharap Bisa ke Baitullah Bersama Anak-anaknya

Rep: mgrol86/ Red: Agung Sasongko
Mualaf/Ilustrasi
Foto: Republika/Mardiah
Mualaf/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Berawal dari  lingkungan di tempatnya tinggal, Ane Chandra sejak kecil sudah berinteraksi dengan Islam. Ane lahir dari keluarga yang memeluk Protestan. Ayahnya sudah lama meninggal dan dia dibesarkan oleh ibunya.

Sejak kecil, Ane kerap mendatangi rumah saudaranya yang Muslim. Kerap mendengar pengajian. Bahkan, ia memutuskan pindah ke sekolah dasar negeri, lantaran tidak nyaman bersekolah di sekolah dasar Kristen.

Di sekolah barunya, Ane memilih mengikuti pendidikan agama Islam. Hal yang awalnya tidak diperkenankan oleh guru agama. Namun, Karena atas permintaan sendiri, guru agama Islam pun luluh.

Ane juga menaruh minat dengan seni kaligrafi. Meski ia tak paham artinya, ia ikuti lomba seni kaligrafi dan dinyatakan menang. “Saya diminta guru untuk menulis lafadz Allah padahal saya gak tau artinya, ternyata pas di ikuti lomba menang” ujar  Ane.

Beranjak dewasa, Ane mulai berprikir kritis. Ia pun pelajari bermacam agama. “Saya semakin tertarik kok orang pada shalat ya?sujud ya? Kenapa ya?”

“Saya sering bertanya dalam hati kenapa Allah menciptakan banyak agama ya? Tapi yang sangat masuk akal dan mudah dicerna dan pas dengan kehidupan kita ada di Alquran.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement