REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ane dan anak-anak tidak tahu harus hidup di mana. Akhirnya, seorang Ustaz memberi tempat untuknya di Masjid Raya Bogor.

Ane mengurus Masjid dan mulai mengajarkan ilmu agama yang dasar kepada para mualaf. Sempat disarankan untuk menjadi karyawan Masjid tapi ia merasa malu kepada Allah.

Menurutnya, ia merasa malu dengan Allah, karena mengurus masjid mendapatkan imbalan.  Beberapa tahun berselang, suaminya datang dan beritikad baik padanya dan anak-anak.

“Saya dan anak-anak dibelikan rumah mewah di perumahan cukup elite, dengan uang yang saya kupulkan saya mulai merapihkan bangunan rumah dan rumah pun menjadi nyaman," kenang dia.

Beberapa bulan kemudian ada orang datang menagih uang kontrakan. Ane dibuat bingung. Ternyata, suaminya bohong. "Akhirnya saya kembali lagi ke masjid” kisahnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika