Ahad 04 Dec 2016 17:09 WIB

Ane Chandra Berharap Bisa ke Baitullah Bersama Anak-anaknya

Rep: mgrol86/ Red: Agung Sasongko
Mualaf/Ilustrasi
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersama suaminya, Ane dibimbing untuk mengaji dan shalat. Tak lama, ane hamil. Namun, suaminya pun sering tugas ke luar kota dan ia tidak ada yang membimbing. Setelah anak pertamanya berusia 2 tahun ia hamil lagi, waktu untuk belajar agama pun semakin tertunda karena ia fokus untuk mengurus anak dan berkerja.

Dalam perjalanan rumah tangganya ia menghadapi banyak ujian, keluarga besarnya yang menolak  dan mengucilkanya, dan keluarga suaminya. Saat itu suami Ane berkerja di luar negeri, karena tidak ingin lagi banyak konflik akhirnya Ane memutuskan untuk pindah ke Bogor.

Di Bogor Ane bertemu dengan orang-orang yang mengajarkannya ilmu agama dan membimbingnya untuk beribadah san semakin mengenal Allah, disini Ane merasakan ketenangan. Kehidupan rumah tangganya tidak mulus, Suaminya menikah lagi meninggalkan Ane dan 2 anaknya tanpa memberi nafkah.

Ane berjuang seorang diri untuk mempertahankan hidup dan mendidik anak-anaknya. Tapi Ane tidak pernah menyerah, ia sangat yakin dan tawakal kepada Allah.

Di kondisi yang sulit Ane yang sudah tidak berkerja membawa anak-anaknya pergi dengan bekal uang seadanya. Suaminya tidak mau menceraikannya tapi karena diskusi yang baik dan ketegaran Ane akhirnya mereka berpisah.

“Awalnya suami tidak mau meceraikan saya tapi saya meyakinkan dia kalau kami masih berjodoh pasti Allah akan persatukan, pun kalau gak di dunia Insya Allah di Akhirat kalau pun bukan dengan saya pasti akan digantikan dengan yang lebih baik” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement