REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Kota Bandung mengungkapkan pelunasan biaya haji tahun 2026 oleh calon jamaah haji baru mencapai 27 persen dari total kuota 1.551 calon jamaah haji. Mereka mengungkapkan serapan pelunasan biaya haji masih kecil karena sejumlah faktor.
“Hingga kemarin, Senin (8/12/2025), baru mencapai 27 persen. Nanti sore kemungkinan terus bertambah,” ucap Kepala Kemenhaj Kota Bandung, Andy Mochammad Arief, saat dihubungi, Selasa (9/12/2025).
Dibandingkan tahun sebelumnya, ia menuturkan tren pelunasan biaya haji 2026 cenderung melambat karena berbagai faktor. Beberapa faktor tersebut yaitu saat ini calon jamaah haji harus dinyatakan mampu berangkat.
Oleh karena itu, ia mengatakan pemeriksaan medical check-up dilakukan secara ketat dan detail. Faktor lainnya menyangkut kondisi ekonomi masyarakat Kota Bandung.
Meski raihan pelunasan haji melambat, Andy mengatakan Kota Bandung relatif masih baik dibandingkan kota dan kabupaten lain dalam pelunasan biaya haji calon jamaah haji. Kota Bandung berada di urutan ke-3 dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Ia menambahkan masa pelunasan biaya haji dilakukan mulai 24 November hingga 23 Desember 2025. Untuk tahap kedua, Andy mengatakan diperuntukkan bagi calon jamaah haji yang mengalami kendala sehingga tidak dapat melunasi pada tahap pertama.
Selain itu, masa pendaftaran pada tahap kedua diprioritaskan untuk lansia dan disabilitas. Andy menambahkan kebijakan waiting list yang digulirkan saat menghadapi musim haji berdampak pada pengurangan kuota calon jamaah haji.
“Sebelum ada penyesuaian, kuota 2.355, sedangkan setelah ini 1.551,” kata dia.




