Senin 07 Jul 2025 11:06 WIB

Pejuang Gaza Incar Pengkhianat Bayaran Abu Shabab

Abu Shabab diultimatum untuk menyerahkan diri dalam waktu sepuluh haril

Anggota Brigade Izzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengambil bagian dalam parade gencatan senjata di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Ahad, 19 Januari 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Anggota Brigade Izzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengambil bagian dalam parade gencatan senjata di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Ahad, 19 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Koalisi kelompok perlawanan Palestina telah mengecam Yasser Abu Shabab sebagai pengkhianat bayaran. Mereka menyatakan bahwa semua faksi secara kolektif telah mengingkarinya berikut para pendukungnya. 

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir Palestine Chronicle pada Ahad (6/7/2025), koalisi yang tergabung dalam Ruang Operasi Gabungan mengatakan Abu Shabab dan kelompoknya telah menyimpang dari jalan tanah air. Kelompok tersebut dituding telah kehilangan sepenuhnya identitas Palestina mereka.

Baca Juga

Koalisi tersebut memperingatkan bahwa mereka tidak akan menunjukkan belas kasihan terhadap Abu Shabab atau siapa pun yang bekerja sama dengan pendudukan Israel."Nasib pengkhianat adalah tong sampah sejarah," bunyi pernyataan itu, "ditandai selamanya dengan rasa malu di hadapan Tuhan dan rakyat mereka."

Kelompok-kelompok perlawanan juga mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan yang tak tergoyahkan dari klan dan keluarga Gaza, memuji kebijaksanaan dan ketahanan mereka.

"Kami sangat menghargai posisi klan dan keluarga kami, yang tetap tidak tersentuh oleh pengkhianatan dari faksi jahat. Rakyat kami bijaksana dan dapat membedakan antara tentara bayaran dan mereka yang benar-benar melayani mereka," tambah pernyataan itu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement