REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS— Kementerian Dalam Negeri Suriah mengumumkan dua anggota pasukan keamanan dan sejumlah warga sipil terluka akibat tembakan yang terjadi selama protes yang terjadi pada Selasa (25/11/2025) lalu.
Bentrokan terjadi di kota Latakia, barat laut negara itu dalam upaya menuntut pembebasan tersangka yang melakukan kejahatan dan pelanggaran selama masa pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang digulingkan.
Komandan keamanan internal di Provinsi Latakia, Abdul Aziz al-Ahmad, mengatakan dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor berita resmi (SANA) bahwa saat anggotanya melindungi aksi unjuk rasa di bundaran Al-Ziraa di Kota Latakia, mereka terkena tembakan langsung.
Tembakan diduga kuat berasal dari sebuah lingkungan yang dihuni para perwira yang terkait dengan lembaga keamanan dan militer rezim yang telah tumbang.
Al-Ahmad menjelaskan bahwa penembakan tersebut mengakibatkan dua anggota keamanan dalam negeri dan sejumlah warga sipil yang ikut serta dalam aksi unjuk rasa terluka.
Aksi ini merupakan bagian dari serangkaian protes di sejumlah wilayah pesisir Suriah, Homs, dan Hama, di mana para peserta menuntut pembebasan tahanan dari sekte Alawite dan pembentukan sistem pemerintahan federal.
Pejabat keamanan tersebut menyebutkan bahwa aksi-aksi protes ini awalnya muncul sebagai aksi protes, tetapi dengan cepat berubah menjadi ajang provokasi sektarian yang sistematis yang bertujuan menanamkan benih perpecahan dan memecah belah masyarakat lokal.




